Terkait Naiknya Harga BBM, HMI Denpasar Ajukan 5 Penolakan dan 7 Solusi

- 7 September 2022, 17:20 WIB
Pada aksi unjuk rasa tentang kenaikan BBM, HMI keluarkan 6 penolakan dan 7 solusi kepada pemerintah
Pada aksi unjuk rasa tentang kenaikan BBM, HMI keluarkan 6 penolakan dan 7 solusi kepada pemerintah /Ringtimes Bali/ Raka Bagus/

RINGTIMES BALI - Rabu, 7 September 2022, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Denpasar lakukan aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Provinsi Bali terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Pada aksi tersebut para mahasiswa mengekspresikan penolakan mereka tentang kenaikan harga BBM yang kian menjerat masyarakat Indonesia, khususnya kalangan bawah.

Selain naiknya harga BBM, HMI juga mengkritik kebijakan kenaikan harga tarif listrik, karena menurut pendapat Moh. Alawy Sayfi selaku Ketua Umum HMI Denpasar 2022 mengatakan hal ini akan mempengaruhi laju inflasi walau terbatas.

Baca Juga: Kadisnaker Telusuri Kasus Dugaan Perdagangan Manusia Asal Bali di Dubai

"Meskipun kenaikan tarif dasar listrik terjadi pada kalangan menengah ke atas dan industri, kebijakan ini juga memiliki pengaruh terhadap laju inflasi, walaupun terbatas," ungkapnya.

Tidak hanya itu saja, ia juga mengkritik tentang adanya mafia di dalam sektor minyak dan gas serta biaya pendidikan yang sangat mahal.

Maka dari itu, dalam aksi demonstrasi kenaikan harga BBM tersebut, HMI mengeluarkan 5 penolakan serta memberikan 7 solusi kepada Pemerintah, antara lain:

1. Menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi, karena akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat, terutama masyarakat golongan menengah ke bawah dan UMKM yang sepenuhnya belum pulih dari Pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pemkab Badung Jadi Tuan Rumah Bimtek Pengembangan Perpustakaan

Halaman:

Editor: Suci Annisa Caroline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x