RINGTIMES BALI - Menyikapi kondisi inflasi yang masih terjadi di Kabupaten Buleleng, Sekda Drs. Gede Suyasa, M.Pd menginstrusikan Dinas Pertanian setempat untuk melakukan gerakan menanam cabai di seluruh desa/kelurahan.
Hal tersebut disampaikan Sekda Suyasa usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengawasan dan Pengendalian Inflasi secara virtual di Ruang Rapat Kantor Bupati Buleleng pada Selasa, 23 Agustus 2022.
Sekda Suyasa menerangkan bahwa pihaknya telah mengerahkan dua perusahaan daerah, yaitu Perumda Pasar Argha Nayottama dan Perumda Swatantra untuk melakukan intervensi terhadap komoditi kebutahan pokok yang mengalami inflasi cukup besar.
Baca Juga: Satpol PP Buleleng Raih Juara Turnamen Futsal Bupati Buleleng Cup VIII
“Inflasi pada bulan Juli lalu sudah turun drastis mencapai 0,4%. Memang terlihat turun, namun secara kumulatif masing tinggi. Tercatat perhitungan inflasi di Buleleng tahun pertahun skala Nasional mencapai 4%. Kami harapkan bisa deflasi bulan berikutnya,” ucapnya.
Sekda Suyasa yang juga Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Buleleng tersebut meminta gerakan menanam cabai di seluruh desa/kelurahan bertujuan agar dapat mengendalikan inflasi khususnya komoditas cabai yang selalu terjadi setiap tahunnya.
Sebagai bentuk strategis mengendalikan inflasi, khususnya harga cabai, ia meyakini gerakan menanam cabai seluruh desa/kelurahan dan juga seluruh SKPD lingkup Pemkab Buleleng dapat memberikan dampak besar terhadap penurunan harga cabai di pasar.
Baca Juga: Cacar Monyet Terdeteksi di Indonesia, Kadis Kesehatan Bali: Belum Ada Vaksin untuk Menanggulangi
Gerakan menanam cabai secara masif tersebut juga diyakini dapat menjawab pemenuhan pasokan sebesar 30%.