"Permintaan cabai yang meningkat ini, membuat peluang pasar untuk pemasaran cabai masih terbuka dan sangat potensial," kata Kadis Pertanian dan Pangan.
Namun diakuinya kendala utama yang dihadapi petani dalam pengembangan cabai adalah biaya produksi yang tinggi rata-rata Rp56 juta per hektar dan cabai sangat rentan terhadap serangan hama yang berpengaruh terhadap produksi dan bisa sampai gagal panen.
Baca Juga: PHDI Badung Gelar FGD Pembentukan Buku Pedoman Penyusunan Purana
Untuk itu pihaknya terus berupaya mendorong peningkatan produksi cabai, melalui berbagai program yang didukung, dan melalui kegiatan Kampung Cabai dan pengendalian hama, serta merancang program inovasi Masyarakat Tanam Cabai (Matanabe).
"Untuk memotivasi masyarakat agar memanfaatkan lahan pekarangan, untuk ditanami cabai dan komoditi hortikultura lainnya minimal untuk memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari," kata I Wayan Wijana.***