Sementara itu, DR. dr. Dione Takariana M.Th, M.A., dalam pemaparannya menjelaskan terkait kondisi keluarga Indonesia selama pandemi.
Dari penjelasannya, disebutkan bahwa angka perceraian meningkat 5 persen selama pandemi.
Baca Juga: Polsek Mengwi Badung Amankan Seorang Pria Bingung Tanpa Identitas
Setiap jam ada 50 kasus perceraian di Indonesia yang disebakan karena masalah ekonomi. Tidak hanya itu, angka kenakalan remaja meningkat seperti adanya penyalahgunaan internet untuk mengakses video pornografi sebanyak 22 persen.
Kemudian bullying di media sosial 10 persen, melakukan tawuran dan videonya diviralkan 11 persen, menyalahgunakan narkotika 5-7 persen, dan menyalahgunakan minuman keras serta merokok 50 persen.
"Tujuan pernikahan adalah membangun keluarga yang Tawqa kepada Tuhan. Menikah bukan untuk mencari bahagia tetapi memberi kebahagiaan perlu kedewasaan untuk menjalaninya," kata DR. dr. Dione.***