Menlu AS Antony Blinken Puji Kepemimpinan Indonesia di G20

- 10 Juli 2022, 07:50 WIB
Menlu AS Antony Blinken bersama Menlu RI Retno Marsudi.
Menlu AS Antony Blinken bersama Menlu RI Retno Marsudi. /Twitter.com/@SecBlinken

RINGTIMES BALI – Indonesia mendapatkan pujian dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Antony Blinken.

Menlu AS, Antony Blinken memuji kepemimpinan Indonesia di G20 karena dilihat selalu berupaya mengeluarkan hasil yang konkret pada berbagai pertemuan, termasuk pada saat Pertemuan Menteri Luar Negeri (FMM) G20 minggu ini.

Antony Blinken menyampaikan hal tersebut sejalan dengan pihaknya yang menginginkan hasil konkret pada rangkaian pertemuan G20 yang puncaknya akan berlangsung di Konferensi Tingkat Tinggi (G20 Leaders' Summit) pada 15-16 November 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali.

Baca Juga: Persaingan Pariwisata Bali Semakin Ketat, Cok Ace Ajak Gelar Lebih Banyak Kegiatan Positif

Menlu AS ini menyampaikan bahwa Indonesia dalam kepemimpinannya di G20 menempatkan isu-isu yang penting dan mendesak untuk dibahas oleh negara-negara yang berpengaruh di perekonomian dunia.

Dalam keterangan persnya saat menjawab pertanyaan wartawan di Nusa Dua, Badung, Antony Blinken juga mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memimpin diskusi dan berusaha memperoleh hasil yang konkret.

Menurutnya, upaya itu membuktikan peran penting yang dimainkan Indonesia selama kepemimpinannya di G20.

Baca Juga: Cegah PMK, Polsek Gilimanuk Periksa Angkutan Barang Keluar Masuk Bali

"Amerika Serikat sangat menghargai upaya Indonesia itu," kata Menlu AS, Antony Blinken dikutip dari laman antaranews.com.

Untuk itu, sebelum menutup pernyataannya pada sesi jumpa pers, Antony Blinken mengucapkan terima kasih kepada kepemimpinan Indonesia di G20.

la yakin berbagai pertemuan G20, termasuk pertemuan puncak pada November 2022, dapat memberi hasil yang konkret dan bermanfaat bagi warga dunia.

Antony Blinken juga sempat mengatakan bahwa negara-negara anggota G20 perlu membuat langkah-langkah yang berdampak pada penyelesaian masalah global dan perekonomian dunia.

Baca Juga: Cegah PMK, Polsek Gilimanuk Pantau Penyemprotan Disinfektan Terhadap Kendaraan Masuk Bali

Seperti krisis akibat agresi Rusia di Ukraina, krisis pangan, krisis iklim, dan naiknya harga bahan bakar atau energi.

la menegaskan bahwa tidak ada satu pun negara yang dapat menyelesaikan masalah itu sendiri.

Oleh karena itu, pertemuan G20 menurutnya dapat menjadi alat yang tepat untuk duduk bersama dan mencari strategi yang tepat untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Baca Juga: 4 Ekor Sapi Kurban Akan Disembelih di Gedung Dakwah PWM Bali: Kesehatannya Sudah Kami Jamin

Antony Blinken juga menerangkan bahwa G20 mewakili negara-negara yang perekonomiannya memimpin di dunia, memiliki sumber daya, dan karena itu mereka dapat berbuat sesuatu untuk menghadapi tantangan global tersebut.

la mencontohkan bagaimana kerja sama multilateral, termasuk yang juga dilakukan oleh G20, dapat mengatasi masalah pengadaan dan distribusi vaksin COVID-19.

Dengan meningkatkan akses produksi vaksin, serta memastikan negara-negara lain punya cadangan uang saat terjadinya krisis, serta menerima keringanan pembayaran utang sehingga negara-negara dapat fokus dalam menanggulangi pandemi.

Baca Juga: Sholat Idul Adha di Gedung Dakwah PWM Bali Dihadiri 500 Jamaah Muhammadiyah

Menlu AS ini juga mengungkapkan bahwa ada dua isu yang menjadi fokus pembahasan pada Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, pada Jumat 8 Juli 2022 ini.

Isu pertama, mengenai bagaimana membangkitkan kembali semangat multilateralisme, yang menjadi alat untuk mencapai tujuan bersama.

Sedangkan isu kedua yang dibahas adalah, ada diskusi intens mengenai ketahanan pangan.

Terkait hal itu, ia menyinggung aksi blokade Rusia di Laut Hitam dan Odessa yang menghambat distribusi gandum dari Ukraina ke negara-negara pengimpor.

Baca Juga: Jadwal Pesta Kesenian Bali 10 Juli 2022, Acara Penutupan Penghargaan Pengabdi Seni dan Pergelaran Sendratari

Di FMM G20, Antony Blinken menyebut beberapa negara meminta Rusia mencabut blokade itu.

Ia mengatakan bahwa mereka akan melihat apakah dalam beberapa hari dan minggu ke depan, Rusia mau bekerja sama.***

Editor: Rian Ade Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x