"Kami optimis dan sangat mengapresiasi, saat ini juga Bali sedang gencar-gencarnya mendengungkan olahraga tradisional sebagai pendidikan penguat karakter siswa," ujar Dana, dilansir dari Antara Bali.
Pihak Disdikpora Bali nantinya juga berencana untuk membuat cabang-cabang olahraga tradisional menjadi bagian dari kegiatan ekstrakulikuler untuk SMA atau SMK yang ada di Bali.
Baca Juga: Sambut Delegasi G20 Penataan Tol Bali Mandara 90 Persen Sudah Selesai Dikerjakan
Hal tersebut ditujukan agar para siswa dapat memahami makna filosofis dalam olahraga tradisional, seperti kerja sama dan kepemimpinan.
Memperkenalkan olahraga tradisional kepada generasi muda akan dapat memperbesar potesi Bali untuk menghasilkan atlet-atlet berbakat untuk masing-masing cabang olahraga tersebut.
Ida Ayu Ketut Karyani, selaku Ketua Umum Portina Bali juga menyampaikan bahwa pesan dari Disdikpora Bali akan digunakan sebagai acuan dan tidak ada target khusus yang ditujukan untuk para atlet Portina Bali.
"Tidak ada target khusus, yang jelas kami akan turunkan lima cabang yaitu panahan tradisional, sumpitan/tulup, gebug bantal di atas bambu, dayung hantu, dan balogo atau tempurung yang didorong dengan kayu hingga tepat sasaran," kata Karyani.***