“Kawasan kita adalah kawasan pariwisata, tidak harus membangun Terminal LNG, bisa dengan membangun sarana penunjang pariwisata,” ucapnya.
Warga yang hadir setuju saat dirinya mengatakan kawasan itu harus dijaga sebab selama ini mereka lahir dan dibesarkan disana, demikian anak cucunya kelak.
Alit Kencana juga menjelaskan rencana pembangunan terminal tersebut akan mengeruk 3,3 juta meter kubik lahan untuk memasukan tank dan membabat 14 hektare hutan mangrove yang selama ini telah membantu mencegah abrasi.
Tidak hanya itu, warga juga mempertimbangkan Pura yang akan terdampak akibat pembangunan terminal.
Setidaknya, ada 6 Pura yang sedang dipertahankan, yaitu Pura Dalem Pengembak, Pura Sukamerta, Pura Tirta Empul, Pura Merta Sari, Pura Campuhan, dan Pura Kayu Penyeneng.***