WNA Australia tersebut mengaku tak memiliki niat merusak kesucian pohon, namun ia yang mencintai keindahan alam berniat mendokumentasikan situasi Pura Dalem Desa Adat Kelaci Kelod, Banjar Dakdakan, Kediri, Tabanan.
Atas tindakan tercoreng itu, Wakil Bupati Tabanan mengaku akan membuat peraturan yang lebih tegas.
"Mungkin dari Provinsi akan menertibkan dan memberitahu konsulat mereka semua, kita mendorong itu di Tabanan. Dengan kejadian awal tamu telanjang di pohon, kita sudah berikan sosialiasi ke adat baik banjar adat, desa adat, semua isi tulisan-tulisan yang tidak boleh dilakukan," sambungnya.
Edi juga menyampaikan bahwa sejatinya di area suci yang ada di Tabanan telah dibuatkan papan pengumuman, bahkan dengan menggunakan Bahasa Bali, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
Baca Juga: Walikota Denpasar Jaya Negara Apresiasi Gelaran Bali Rockin Blues Festival 2022
Atas kejadian terakhir, Edi mengaku terkait hukuman terhadap WNA yang memanjat pohon di kuburan tersebut akan diatur lebih lanjut sesuai dengan segi kesalahannya.***