RINGTIMES BALI - Dalam momen pembukaan konferensi Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Bali, Presiden Jokowi menawarkan sejumlah konsep resiliensi berkelanjutan.
Empat konsep disebutkan Jokowi sebagai solusi untuk menjawab risiko sistemik dalam menghadapi bencana, termasuk pandemi Covid-19, sekaligus mendukung implementasi pembangunan berkelanjutan.
Menurut Jokowi, Indonesia sebagai negara dengan tantangan kebencanaan yang berat, menjadikan masyarakat dan pemerintahnya harus siaga membangun sistem peringatan dini multi bencana serta perwujudan masyarakat yang sadar dan tangguh akan bencana.
Baca Juga: Miss Global Estonia Penghina Polisi Korupsi Meninggalkan Bali
Konsep pertama yang dijelaskan adalah perkuat budaya dan kelembangaan siaga bencana yang antisipatif, responsif dan adaptif menghadapi bencana, pendidikan aman bencana serta pelembagaan pemerintahan yang sinergis dan tanggap bencana.
"Kedua, berinvestasi terhadap sains teknologi dan inovasi, termasuk menjamin akses pendanaan dan transfer teknologi," kata Jokowi dihadapan para delegasi.
Konsep ketiga, membangun infrastruktur yang tangguh bencana dan tangguh perubahan iklim, selain mitigasi infrastruktur fisik, infrastruktur hijau seperti hutan mangrove serta pembangunan ruang terbuka dinilai harus menjadi prioritas pembangunan infrastruktur.
Baca Juga: IDI Setuju dengan Kebijakan Pelonggaran Penggunaan Masker oleh Pemerintah
Keempat, berkomitmen mengimplementasikan kesepakatan global ditingkat nasional sampai lokal. Ia mengatakan komitmen dunia seperti Sendai Framework, Paris Agreement dan SDGs merupakan persetujuan internasional yang penting dalam upaya pengurangan resiko bencana dan perubahan iklim.
"Saya mengajak seluruh negara untuk berkomitmen mengimplementasikannya. Kami menegaskan komitmen Indonesia untuk melaksanakan Sendai Framework dan komitmen internasional lainnya," tutur Presiden RI.