Siswa SD Lari Mengamankan Diri dalam Simulasi Tsunami Rangkaian GPDRR di Bali

- 24 Mei 2022, 11:30 WIB
Simulasi kesiapsiagaan tsunami siswa SDN 2 Tanjung Benoa Bali
Simulasi kesiapsiagaan tsunami siswa SDN 2 Tanjung Benoa Bali /Ni Putu Putri Muliantari/Ringtimes Bali

RINGTIMES BALI - Sekitar pukul 09.00 WITA terlihat ratusan siswa SDN 2 Tanjung Benoa, Bali, berlarian mendengar sirine gempa bumi.

Mereka ternyata sedang melakukan simulasi kesiapsiagaan tsunami yang diselenggarakan dalam rangkaian Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) di Bali.

Latihan kesiapsiagaan tsunami ini diselenggarakan United Nations
Development Programme (UNDP) bersama BNPB dan BPBD Badung, Bali dalam World Reconstruction Conference kelima (WRC5) yang digelar bersaman dengan GPDRR.

Baca Juga: Pria Bali Ditemukan Tewas Usai Santap Malam Bersama 4 Rekannya

Sekitar 256 dari 484 siswa sekolah dasar tersebut melakukan simulasi saat terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami.

Dalam latihan ini, siswa dipersiapkan agar mampu merespon sistem peringatan dini kedaruratan.

Zona evakuasi juga telah disiapkan, yaitu Hotel Ion Benoa yang telah bekerjasama dengan kelurahan Tanjung Benoa.

Amina J. Mohammed, Deputi Sekretaris Jenderal PBB, yang hadir dalam kegiatan ini menggarisbawahi pentingnya tindakan dini untuk memitigasi dampak bencana.

Baca Juga: Serba-serbi GPDRR Bali, Bale Resiliensi Jadi Wadah Diskusi Penanganan Bencana Secara Lokal

Bencana dapat menjadi ancaman atas pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

“Bencana dalam waktu singkat berpotensi menghilangkan hasil pembangunan bertahun-tahun bahkan berdekade-dekade. Latihan hari ini sangatlah penting sebagai tindakan awal. Karena tiap orang mempunyai tanggungjawab untuk saling melindungi, untuk menghentikan daya rusak bencana, juga memastikan kita mempunyai kesiapsiagaan yang baik,” kata Amina di Bali, Selasa, 24 Mei 2022.

Salah seorang guru yang melatih siswa di SDN 2 Tanjung Benoa, I Made Mastika mengaku telah melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada siswa.

Baca Juga: Bantaran Tukad Ayung Denpasar Kini Jadi Spot Rekreasi Tanaman Langka hingga Olahraga

Para siswa diberikan pengetahuan soal SOP ketika terjadi bencana seperti gempa bumi yang berpotensi tsunami.

Tak begitu banyak kesulitan yang dihadapi, mereka telah melakukan latihan serupa sebanyak 6 kali sejak tahun 2015 lalu.

"Anak-anak agak sulit kita informasikan, tapi kita tidak patah semangat. Setiap latihan perlu waktu 20 menit tapi sebelumnya kita sudah ajari seperti pre-test," jelasnya.

Salah satu siswa kelas 3 SD mengaku panik saat menjalani simulasi yang dihadiri para delegasi dunia pagi tadi.

Baca Juga: 3 Hari Hanyut, Jenazah Made Suwitra Ditemukan Mengapung di Pelabuhan Benoa

"Ini pertama kali jadinya panik. Kita disuruh masuk kolong meja, tidak boleh panik, lari ke titik kumpul berpasangan sambil memegang tas di atas kepala, dan berteriak hidup hidup," tutur siswi bernama Raniah menceritakan.

Ia mengaku selanjutnya mungkin tidak akan panik lagi.

Raniah mengatakan, ilmu dalam simulasi kesiapsiagaan tsunami yang diadakan dalam rangkaian GPDRR di Bali ini akan dibagikan kepada keluarga dan teman-temannya.***

Editor: Suci Annisa Caroline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah