Untuk waktu lebih, seperti program 3 bulan, maka akan dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak keluarga.
Dalam 1 minggu awal, korban yang tiba akan menjalani tahap observasi.
Dalam proses tersebut, korban tak hanya diminta melakukan pendisiplinan diri, namun terdapat alternatif lain seperti kegiatan membaca buku dan rencana pelatihan komputer.
"Untuk SDM, kita bekerjasama dengan stakeholder terkait, kita akan cari konselor yang terverifikasi, dokter dan psikolog yang terkualifikasi," sambungnya.
Baca Juga: Resep Cara Membuat Ramen, Menu Buka Puasa dan Sahur Diet Rendah Kalori
Selain bekerjasama dalam hal tenaga dalam proses perawatan, Ashefa juga menjajaki pihak-pihak yang menangani kasus narkotika di Bali.
Pihaknya berada pada posisi fasilitator, agar mereka yang tertangkap dapat dialihkan ke Panti Rehabilitasi Narkoba dan mendapat penanganan yang tepat.
Rencananya Ashefa Bali pekan depan akan mulai mendapat korban yang diarahkan untuk pemulihan di Panti Rehabilitasi Narkoba tersebut.***