Network
RINGTIMES BALI - Rosa Vivien Ratnawati selaku Presiden COP-4 dan Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan COP saat ini harus menyelesaikan bahasan Effectiveness Evaluation (EE).
Rosa Vivien Ratnawati mengatakan bahwa hal itu adalah mandat yang diberikan negara pihak sejak CO-3 di Jenewa November 2019, ”Fokus COP ini adalah EE dan amandemen pada Annex A dan B. EE masuk dalam pengaturan konvensi yang memang harus selesai karena sudah diperintahkan pada COP yang lalu,” ungkapnya seperti dikutip dari bali.antaranews 26 Maret 2022.
Ia menegaskan bahwa persoalan utama yang dibahas dalam COP-4 akan diselesaikan di tingkat kelompok diskusi dan kemudian dilaporkan dan disepakati hasilnya di Plenary.
Ia menjelaskan pembahasan kelompok diskusi mengenai EE berjalan sangat alot. Selanjutnya hasil pembahasan akan dilaporkan dan dijadikan tolak ukur bagi ketaatan negara-negara terhadap konvensi.
Kelompok diskusi selanjutnya akan membahas review amandemen terhadap Annex A dan B. Ia menjelaskan dalam Annex itu terdapat produk yang mengandung merkuri dan produk yang persies buatnya memakai merkuri.
Selain dua bahasan tersebut, akan ada bahasan terkait programme of Work and Budget, serta tentang Mercury Waste Thresholds.
Baca Juga: Arti Mimpi Memiliki Bayi Laki-laki Menurut Primbon Jawa, Psikologi, dan Tafsir Al Ahlam
Pada COP-4 Konvensi Minamata di Bali muncul Kelompok diskusi baru yang membahas ambang batas limbah merkuri. Menurutnya pembahasan ini tidak harus diselesaikan di COP kali ini.
