Network
RINGTIMES BALI – Perang antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut. Kali ini militer Rusia menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terbesar Eropa yang ada di Zaporizhzhya Ukraina.
Serangan militer rusia ke PLTN di di Zaporizhzhya Ukraina itu dilakukan dengan menggunakan roket yang ditembakan dari berbagai sisi.
Serangan Rusia pada PLTN di di Zaporizhzhya Ukraina ini dilaporkan oleh Dmytro Kuleba selaku Menteri Luar negeri Ukraina. Namun, belum ada kepastian akurasi dari laporan ini.
Baca Juga: LSI Merilis 64 Persen Warga Tolak Tunda Pemilu 2024
“Tentara Rusia menembak dari semua sisi ke PLTN Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa,” kata Dmytro Kuleba seperti dikutip dari bali.antaranews.com pada 4 Maret 2022.
Menurut laporan Dmytro Kuleba, telah terjadi kebakaran di PLTN tersebut. Ia khawatir jika PLTN di area itu meledak, akan berakibat lebih buruk dari Chernobyl.
Ia kemudian mendesak pada Rusia untuk menghentikan serangannya dan memberikan izin untuk pemadam kebakaran untuk mengamankan zona tersebut.
Baca Juga: WHO Khawatirkan Pengungsi Akan Rentan Tinggalkan Ukraina Pasca Serangan Rusia
Disebutka olehnya, jika PLTN di Zaporizhzhia meledak maka hasilnya akan 10 kali lipat lebih besar dari ledakan di Chernobyl.
