Network
RINGTIMES BALI – Universitas Udayana mengemukakan kesulitan yang dihadapi mahasiswanya di program Internasional dalam kembali ke Bali untuk melanjutkan studi.
Menurut pihak Universitas Udayana kesulitan itu berhubungan dengan pengurusan visa bagi mahasiswa asing mereka.
“Sejummlah program internasional tidak terlaksana karena menuntut kehadiran mahasiswa di bali, sedangkan mahasiswa asing belum bisa masuk akibat berbagai kendala dalam pengurusan visa, kata Ni Nyoman Pujianiki selaku koordinator KUI Unud seperti dikutip dari bali.antaranews.com pada 25 Februari 2022.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Bali 26 Februari 2022, Berpotensi Hujan Ringan hingga Sedang Sepanjang Siang
Ni Nyoman Pujianiki juga mengatakan selama pandemi hanya ada 3 program internasional yang terselenggara secara online. Ketiganya yaitu IBSM, Go Bali dan BIFAS.
Yang menghambat proses kembalinya mahasiswa asing di Bali menurutnya adalah proses pengajuan visa yang tidak pasti sehingga pihak agen harus mengikuti perkembangan terbaru terkait aturan imigrasi.
Selain itu, kendala pengurusan visa juga berasal dari mahasiswa dari negara yang masuk daftar cekal seperti Denmark, Perancis, Iran. Dari negara-negara itu pengajuan visa untuk studi dan wisata belum diizinkan.
Baca Juga: Rencana Bali Tanpa Karantina Disambut Baik Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan
Sementara itu, Made Suastra selaku Koordinator Program UISP mengarakan kerap dihubungi mitra kerja dari luar negeri. Mereka meminta kepastian padanya kapan Unid akan membuka kelas internasional seperti sebelum pandemi.
Mahasiswa dari luar negeri seperti dari Norwegia sering bertanya padanya. Kapan Unud bisa menerima mereka untuk kuliah tatap muka.
