Bima Arya Sebut Bogor Bakal Jadi Kota Berkarakter Ramah bagi Keluarga

- 22 Februari 2022, 14:23 WIB
Walikota Bogor Bima Arya menyebut Bogor bakal menjadi kota yang memiliki karakter.
Walikota Bogor Bima Arya menyebut Bogor bakal menjadi kota yang memiliki karakter. /Pikiran Rakyat Media Network

Untuk menjadikan Kota Bogor sebagai Kota Keluarga, maka menurut Bima Arya, langkah yang dilakukan diantaranya melakukan perubahan birokrasi.

Birokrasi bagi warga yang selama ini dirasakan rumit secara perlahan diubah menjadi mudah, seperti untuk administrasi kependudukan membuat KTP, KK serta perizinan yang lainnya.

Baca Juga: Bali United Berhasil Tekuk PSIS Semarang 1-0, Netizen Bangga Namun Kecewa dengan Hal Ini

“Selama ini perizinan banyak disalah gunakan, semisal perizinan usaha hotel dan restauran atau rumah makan yang ternyata untuk diskotik atau karaoke,” tegas Bima Arya.

“Saya pernah mendapatkan pengalaman pribadi melihat seorang anak perempuan seusiaan anak saya yang di gotong kedalam mobil karena mabuk, atau dibopong teman-temannya, juga terjadi tawuran. Kalau hanya mendatangkan mudaratnya buat apalah, kalau mendatangkan kemaslahatan sialhkan berinvestasi di Bogor, Kota Bogor ini terbuka bagi siapa saja yang akan berinvestasi,” lanjut Bima Arya.

Dikatakan Bima Arya, sejak dulu Kota Bogor merupakan kota keluarga dan kota peristirahatan. Warga Jakarta yang ingin merasakan udara sejuk dan berwisata tinggal datang ke Bogor, berwisata sekaligus menikmati udaranya dan menikmati kulinernya.

Baca Juga: 17 Platform Layanan Telemedisin Bagi Masyarakat yang Jalani Isolasi Mandiri, Bisa Diakses Kapanpun

“Karenanya sebagai Kota Ramah Keluarga, kita kembangkan Bogor dengan konsep wisata keluarga, wisata sejarah dan wisata sport. Kita berupaya untuk menjadikan tempat wisata yang aman dan nyaman bagi keluarga, kawasan batu Tulis yang banyak dikunjungi kita jadikan wisata sejarah dan kawasan Pandjajaran kita jadikan wisata sport yang menyatu dengan kawasan wisata sejarah serta kulinernya,” tambah Bima Arya.

Sementara menghadapi kepindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur menurut Bima Arya, pihaknya sudah melakukan zejumlah langkah persiapan. Diantaranya bersama dengan ITB melakukan kajian terhadap dampak sosial ekonomi.

“Selama ini dampak ekonomi dan sosial sangat dirasakan. Semisal hotel-hotel dan restauran selama ini merasakan aktivitas meeting dan seminar yang diselenggarakan oleh kementerian atau departemen, setelah IKN pindah pasti akan merasakan dampaknya, ini yang harus jadi pertimbangan,” ujar Bima Arya.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Portal Bandung Timur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah