2. Rangkaian ini untuk mengembalikan segala unsur Panca Mahabutha (5 unsur pembangun badan kasar manusia) ke asalnya masing-masing agar tidak menghalangi perjalanan atma ke Sunia Loka.
Selain itu, pelaksanaan ngaben juga merupakan simbol bahwa pihak keluarga telah iklas dan melepaskan kepergian sanak keluarganya yang meninggal.
Namun ada pengecualian dalam kasus kematian bayi, anak-anak dan orang-orang sādhu (tercerahkan), ritual kremasi tidak diperlukan, alias dikubur.
Alasannya adalah bahwa seorang sādhu semasa hidupnya sudah tercerahkan oleh ātmā-vidyā sehingga badan fananya ini bersifat cin-maya, yakni spritual bukan material lagi.
Ini juga berlaku pada kasus kematian dini pada balita dimana mereka tidak terlalu lama terkontaminasi oleh keberadaan materialnya dan masih lugu.
Baca Juga: 4 WNA Pelaku Pengeroyokan di Kuta Utara yang sempat Viral, Kini Ditahan di Rudenim Denpasar
Hal ini tertuang dalam Vedanta, dimana disebutkan atma-lah yang mencapai moksa, bukan tubuh.
अनाथस्याग्निसंस्कारं यः कुर्य्याच्छ्रद्धयान्वितः ।
अशक्तः प्रेरयेदन्यं सोग्निलोके महीयते ॥ ६३ ॥
.—'Ia yang penuh keyakinan melaksanakan ritual kremasi untuk melepaskan diri dari ikatan tubuh atau meminta bantuan orang lain untuk melakukan itu, sendiri akan dihormati di wilayah Agniloka.' (Śiva Purāṇa: Śatarudra Saṁhitā 15.63).***