Network
RINGTIMES BALI – Penyuluh Bahasa Bali kembali menggelar pelatihan menulis lontar secara gratis karena minat belajar masyarakat yang sangat tinggi.
Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Buleleng kembali berkolaborasi dengan Rumah Intaran untuk membuka pelatihan secara gratis penulisan lontar.
“Tiga bulan lalu kami sudah melakukan pelatihan ini, ternyata banyak peminat. Jadi kami buka Kembali untuk merangsang lagi minat menulis lontar masyarakat Buleleng,” tutur Pertama Yasa melalui telepon pada Senin 10 Januari 2022.
Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 SD MI Halaman 33, 34, 35, 36 Subtema 1 Pembelajaran 4
Pihaknya telah menilai masyarakat Buleleng khususnya generasi muda sanagt jarang menekuni lontar, terlebih menulis lontar, terkait hal ini Pratama Yasa bersama berbagai pihak memfasilitasi pelatihan menulis lontar secara gratis.
Pelatihan dibuka untuk umum setiap hari Minggu mulai pukul 09.00 hingga 11.00 WITA, semoga dengan adanya pelatihan gratis ini semakin banyak generasi muda yang terdorong untuk belajar menulis lontar.
Selama ini menurut Prata Yasa mengungkapkan bahwa satuan pendidikan di Bali mengajar menulis lontar hanya pada jenjang SMA/SMK dan perguruan tinggi saja.
Baca Juga: Download Lagu 'Berlagak Bahagia' dari Idgitaf ft. Roomate Project MP3 MP4 Beserta Lirik, Sekali Klik
“Perlu pendidikan pelestarian menulis lontar ini diterapkan sejak dini, mulai dari SD, SMP hingga ke perguruan tinggi,” tegasnya.
Dia pun berasumsi bahwa adaptasi belajar secara virtual ini tidak menyentuh pendidikan mengenai menulis lontar.
Hal ini diungkapkan bahwasannya menulis lontar secara baik dan benar, tidak dapat dipelajari melalui google, melainkan harus melalui pelatihan dengan pihak yang mumpuni.
Baca Juga: Link Streaming dan Sinopsis Our Beloved Summer Episode 11 part 2, Yeon-su dan Ung Kembali Bersama
Dengan adanya partisipasi aktif seluruh pihak akan pentingnya pelestarian adat dan budaya Bali, Prata Yasa yakin ke depannya menulis lontar akan menyentuh semua kalangan.
“Kami sadar betul era digitalisasi ini sangat mempengaruhi minat generais muda. Kendati pun demikian kami tetap optimis bahwasannya menulis lontar dapat eksis atas dasar pelestarian budaya kita di Bali,” ujarnya.
Penyuluh Bahasa Bali Buleleng dan Rumah Intaran akan menerima siapa saja yang ingin dilatih menulis lontar dan semuanya gratis.
“Tidak peduli berapa pun yang datang untuk, entah banyak atau satu orang, kami akan tetap melatih mereka menulis lontar,” pungkasnya.***
