RINGTIMES BALI - Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengungkapkan pariwisata Pulau Bali tengah dalam kondisi terpuruk, hal ini disebabkan pulau seribu pura ini telah melewatkan fase sekunder seperti pengolahan hasil pertanian warga, yang kini hanya dijual secara mentah saja.
Padahal dalam fase sekunder, hal ini sangat penting untuk keberlangsungan dan menjaga stabilitas perekonomian Bali. Terutama sektor pariwisata yang sebelumnya menjadi andalan pulau yang terkenal dengan keindahan pariwisata ini.
Terbukti, hal ini terjadi ketika pandemi Covid-19 datang, yang telah membuat perekonomian dan pariwisata Bali menurun secara drastis. Hal ini dia ungkapkan saat menjadi pembicara dalam rangkaian acara dari Reinkarnasi Budaya yang diselenggarakan oleh BEM FIB Udayana.
Ia melanjutkan, pulau Bali belum siap dengan dengan pengolahan hasil tanam yang bisa membawa pulau dewata untuk saling harmonis baik pariwisata dan budaya.
Oleh karena itu Cok Ace mengimbau dalam Dialog Budaya tersebut untuk membenahi ketidakharmonisan yang telah terjadi.
Dimana keduanya memiliki hubungan erat satu sama lain yang tidak dapat dipisahkan, karena saling mendukung.
Baca Juga: Dampak Kesuksesan Program TPS 3R bagi Warga Desa Selabih Bali
Pasalnya Bali yang awalnya menganut sistem ekonomi sektor premier atau agraris, tiba-tiba beralih menjadi sektor tersier mengenai jasa pariwisata.
“Kita belum siap dengan industri pengolahan. Hasil pertanian seperti buah, sayur, dan lainnya hanya dijual begitu saja, padahal fase sekunder sangat kita butuhkan,” tutur Guru Besar ISI Denpasar ini dikutip dari laman Pemprov Bali.