PLA dan AS Tingkatkan Kekuatan, Prediksi Tabrakan Kapal Selam Nuklir Laut China Selatan Meningkat

- 6 November 2021, 11:05 WIB
Ilustrasi, PLA China dan AS meningkatkan kekuatannya, sehingga menimbulkan ketakutan akan tabrakan kapal selam nuklir di Laut Cina Selatan.
Ilustrasi, PLA China dan AS meningkatkan kekuatannya, sehingga menimbulkan ketakutan akan tabrakan kapal selam nuklir di Laut Cina Selatan. /Pixabay/Maciej Kitlinski

Wu menyampaikan bahwa resiko sudah diprediksikan karena China dan AS sama-sama mengembangkan kapal selam nuklir dan mengirimnya ke Laut China Selatan.

Baca Juga: Pesawat Mata-mata AS di Atas Laut China Selatan, Pengamat Sebut Periksa Ledakan Nuklir

Kesepakatan untuk membangun armada Australia, dibantu oleh AS dan Inggris, dapat menghasilkan lebih banyak kapal angkatan laut canggih di perairan yang sangat diperebutkan oleh China dan negara-negara Asia Tenggara dan beberapa di antaranya adalah sekutu AS.

“Jumlah (kapal selam)nuklir di Laut Cina Selatan dan Selat Taiwan akan meningkat. Terdapat beberapa aturan umum yang harus dipatuhi oleh kapal semacam itu?,” kata Wu.

Inisiatif Penyelidikan Laut China Selatan, sebuah think tank yang berbasis di Beijing, mengatakan sebelumnya bahwa AS telah mengerahkan pembom B-52H dan B-1B di perairan yang disengketakan 14 kali tahun ini, bersama dengan 11 kapal selam nuklir termasuk USS Connecticut. rusak dalam insiden bulan lalu .

Baca Juga: KTT G20, Joe Biden Tuding China, Rusia, Arab Saudi Tak Lakukan Sesuatu soal Perubahan Iklim

Sebuah laporan Pentagon baru yang dirilis pada hari Kamis mengatakan angkatan laut China memiliki 355 kapal dan kapal selam pada tahun 2020 bahwa angkatan laut China telah menempatkan pasukan kapal selamnya.

Lalu mengoperasikan enam kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir (SSBN), enam bertenaga nuklir. kapal selam serang (SSN), dan 46 kapal selam serang bertenaga diesel (SS).

Angkatan Laut PLA diharapkan untuk mengoperasikan SSBN Tipe 094 dan Tipe 096 secara bersamaan dan dapat memiliki hingga delapan SSBN pada tahun 2030, kata laporan itu.

Baca Juga: China Sebut Laporan Inteljen AS Soal Asal Usul Covid-19 Tak Ilmiah

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah