Network
RINGTIMES BALI - Belum lama ini rupanya KPK menggeledah 3 kantor dinas di Kabupaten Tabanan terkait dana Proyek DID senilai Rp51 miliar, diduga eks Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti terlibat.
Diam-diam lembaga anti rasuah atau KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) menyelidiki kasus dugaan Dana Insentif Daerah (DID) senilai Rp51 miliar di Pemkab Tabanan, saat itu bupati yang menjabat adalah Ni Putu Eka Wiryastuti.
Hal ini terungkap melalui turunnya penyidik KPK dan secara mendadak menggeledah di Kantor Dinas PUPRPKP, Bakueda, Bapelitbang dan DPRD Tabanan pada Rabu 27 Oktober lalu terkait kasus DID.
Baca Juga: Hengky Kurniawan Diperiksa KPK Terkait Korupsi Aa Umbara, Mengaku Kenal Semua Tersangka
Untuk diketahui dana ini digelontorkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Pusat melalui Direktorat Perimbangan Keuangan ke Pemkab Tabanan.
Sesungguhnya ini adalah kasus suap gratifikasi DID di tahun 2018 yang menyeret Yaya Purnomo selaku Pejabat Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan pada saat itu.
Pada waktu itu, Tabanan menjadi salah satu kabupaten yang mendapatkan nilai proyek fantastis itu, dimana kala itu jabatan Bupati Tabanan diemban Ni Putu Eka Wiryastuti.
Baca Juga: Terjerat Korupsi, Diisukan Cerai hingga Zaskia Shireen Belum Besuk, Mark Sungkar: Waduh, Gak Tau
Diketahui, Pemkab Tabanan mendapat dana tersebut karena prestasi WTP yang diraih sebanyak 3 kali seperti dilansir dari berita di tabananbali.pikiran-rakyat.com berjudul "Terkuak Kasus Dugaan DID Tahun 2018 Diusut Kembali, Ada Kejanggalan Nilai Proyek Senilai Rp 51 M Tanpa Lelang."
Kasus ini terus berjalan di KPK hingga ada 7 kepala daerah yang diduga ikut terlibat. Salah satunya disebut-sebut Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti yang kini sudah lengser bahkan putri Adi Wiryatama tokoh PDIP Bali ini pernah menjalani pemeriksaan di lembaga anti rasuah di Jakarta.
