Taliban Izinkan Perempuan Kuliah tapi Dipisah Gender

- 14 September 2021, 14:10 WIB
Ilustrasi Taliban izinkan mahasiswi untuk mengenyam pendidikan di universitas dalam kelas yang dipisah berdasarkan gender.
Ilustrasi Taliban izinkan mahasiswi untuk mengenyam pendidikan di universitas dalam kelas yang dipisah berdasarkan gender. /REUTERS/Kevin Lamarque

RINGTIMES BALI – Kaum perempuan di Afghanistan kini dapat kuliah di universitas setelah diizinkan Taliban, termasuk di tingkat pasca sarjana.

Menurut pendidikan tinggi baru pemerintah Taliban, ruang kelas mahasiswa harus dipisah berdasarkan gender dan semua mahasiswa wajib menggunakan pakaian Islami.

Menteri pendidikan tinggi, Abdul Baqi Haqqani berkata pada konferensi pers, beberapa hari setelah Taliban di Afghanistan membentuk pemerintahan yang semuanya adalah laki-laki.

Baca Juga: Mata-mata Inggris Sebut Pemerintahan Taliban Bisa Bangkitkan Ekstremis

Dunia internasional sedang mengamati dan melihat sejauh mana Taliban yang mungkin saja bertindak berbeda dari pertama kali mereka berkuasa di akhir tahun 1990-an.

Selama era itu perempuan dan anak-anak tidak boleh bersekolah untum menerima pendidikan, dan mereka juga dikucilkan dari masyarakat.

Namun kini Taliban menyatakan bahwa mereka telah berubah, termasuk dalam kebijakan terhadap hak-hak perempuan.

Baca Juga: PBB Respon Tindakan Keras Taliban pada Demonstran di Kabul

Tapi, wanita masih dilarang berolahraga dan Taliban terlihat menunjukkan kekerasan dalam beberapa hari terakhir terhadap pengunjuk rasa wanita yang menuntut persamaan hak di Kabul.

Haqqani sendiri mengatakan bahwa Taliban tidak ingin melihat kembali 20 tahun dan kini akan berubah.

''Kami akan mulai membangun apa yang ada hari ini,'' katanya dikutip dar Korea Times.

Baca Juga: Taliban Janji Hormati Hak Perempuan Usai Berkuasa di Afghanistan

Meskipun mahasiswi sudah diizinkan kuliha, tapi mereka masih menghadapi batasan, termasuk aturan berpakaian wajib.

Haqqani mengatakan jilbab akan menjadi wajib tapi tidak menentukan apakah ini berarti jilbab wajib atau juga untuk menutup wajah yang wajib.

Haqqani juga mengatakan bahwa mata pelajaran yang diajarkan juga akan ditinjau dan optimis universitas Afghanistan dapat bersaing dengan lulusan universitas di seluruh dunia.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah