Taliban Bentuk Kabinet Baru, AS dan Uni Eropa Khawatir

- 9 September 2021, 19:12 WIB
Banyak negara yang mengkhawatirkan soal perlindungan hak perempuan di Afghanistan usai Taliban umumkan susunan kabinet baru.
Banyak negara yang mengkhawatirkan soal perlindungan hak perempuan di Afghanistan usai Taliban umumkan susunan kabinet baru. /Reuters/West Asia News Agency

RINGTIMES BALI - Taliban meraih kekuasaan dalam kemenangan yang dipercepat dengan penarikan dukungan militer AS kepada pasukan pemerintah Afghanistan.

Pengumuman Taliban tentang pemerintahan baru pada Selasa, 7 Septmber 2021 kemarin secara luas dilihat sebagai sinyal bahwa mereka tidak ingin memperluas basis mereka.

Kelompok itu telah berjanji untuk menghormati hak-hak orang dan tidak mencari balas dendam, tetapi telah dikritik karena tanggapannya yang keras terhadap protes.

Baca Juga: Taliban Susun Pemerintahan Baru Afganistan, Negara Barat Cemas

Di ibukota Kabul, sejumlah perempuan turun ke jalan lagi untuk menuntut perwakilan dalam pemerintahan baru dan agar hak-hak mereka supaya dilindungi.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington sedang menilai pengumuman Kabinet.

"Meskipun menyatakan bahwa pemerintahan baru akan inklusif, daftar nama yang diumumkan hanya terdiri dari individu-individu yang menjadi anggota Taliban atau rekan dekat mereka, dan tidak ada wanita," katanya dikutip dari CNA.

Baca Juga: Joe Biden Sebut China Lakukan Kesepakatan dengan Taliban

Uni Eropa menyatakan ketidaksetujuannya atas penunjukan itu, tetapi siap untuk melanjutkan bantuan kemanusiaan ke sana.

Bantuan jangka panjang tersebut akan tergantung pada Taliban yang menjunjung tinggi kebebasan dasar yang diharapkan semua pihak.

Halaman:

Editor: Suci Annisa Caroline

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x