RINGTIMES BALI - Negara-negara asing kini menyoroti susunan pemerintahan baru Taliban di Afghanistan dengan hati-hati dan juga cemas.
Kekhawatiran itu setelah Taliban menunjuk tokoh-tokoh garis keras menempatkan ke posisi teratas, termasuk beberapa buronan AS yang sebelumnya kepala mereka dihargaimahal.
Ketika para menteri yang baru diangkat dan wakil-wakil mereka mulai bekerja setelah mereka ditunjuk Selasa malam.
Baca Juga: Joe Biden Sebut China Lakukan Kesepakatan dengan Taliban
Perdana Menteri Mohammad Hasan Akhund mendesak mantan pejabat yang melarikan diri dari Afghanistan untuk kembali dan mengatakan bahwa keselamatan mereka akan dijamin.
"Kami telah menderita kerugian besar untuk momen bersejarah ini dan era pertumpahan darah di Afghanistan telah berakhir," katanya kepada Al Jazeera dikutip dari CNA.
Puluhan ribu orang pergi setelah Taliban merebut kekuasaan pada pertengahan Agustus menyusul kampanye militer secara cepat.
Baca Juga: Taliban Incar Orang Amerika Usai Tentara AS Tinggalkan Afghanistan
Banyak dari mereka profesional yang takut akan pembalasan karena hubungan mereka dengan pemerintah yang didukung Barat.
Di ibukota Kabul, sejumlahperempuan turun ke jalan lagi untuk menuntut perwakilan dalam pemerintahan baru dan agar hak-hak mereka supaya dilindungi.