Ribuan Burung Pipit Jatuh dan Mati Mendadak di Setra Gianyar, Netizen Sebut Efek Chemtrail

- 10 September 2021, 19:18 WIB
Ribuan burung pipit jatuh dan mati mendadak di Gianyar
Ribuan burung pipit jatuh dan mati mendadak di Gianyar /

RINGTIMES BALI - Peristiwa jatuhnya ribuan burung pipit di kawasan Setra Sema Pring Kabupaten Gianyar membuat heboh warga Bali.

Ribuan burung pipit terlihat jatuh berserakan di tanah di wilayah Setra tersebut pada 9 September 2021.

Dugaan awal jatuhnya burung pipit tersebut karena hujan dan angin yang terjadi sehingga sayap mereka basah, namun beberapa netizen menilai hal itu kurang logis.

Baca Juga: Kapal KM Bali Permai-169 Hilang Dua Bulan di Samudera Hindia, Keluarga Mendadak Persoalkan

Dikutip dari postingan Instagram @jeg.bali pada 10 September 2021, beberapa netizen menyebut jika kematian mendadak ribuan burung pipit itu ada hubungannya dengan efek chemtrails.

"Apakah ada kaitannya dengan banyaknya pesawat jet yang disebut-sebut chamtrails melintas di Bali akhir-akhir ini?," tulis akun @zona_merah369.

"Gua curiga lebih kepada chemtrail" tulis akun @feryiljamjauda.

"Efek chemtrail, wajar kok" tulis akun @arwgn_

Baca Juga: 8 Kabupaten Kota di Bali Per Rabu 8 September Status Zona Orange, Kasus Kematian Harian Tinggi

"Chemtrails kah? karena beberapa kali ada penampakan seperti chemtrails di langit Bali" tulis akun @kstaria_sayap_kiri.

Chemtrails atau Chemical Trails atau jejak kimia adalah sebuah teori konspirasi berupa garis putih di langit yang mirip dengan jejak asap pesawat (contrail), yang diduga sengaja dikeluarkan untuk menguasai cuaca, sampai usaha untuk memusnahkan populasi manusia di dunia.

Teori ini mulai muncul dan beredar pada tahun 1990-an.

Baca Juga: Kasus Positif Covid 19 di Kota Denpasar pada 8 September 2021 Bertambah 97 Orang

Menindaklanjuti peristiwa tersebut, BKSDA Bali telah menguburkan seluruh bangai burung pipit tersebut untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan.

Dalam keterangannya, BKSDA Bali menyebut jika penyebab pasti dari jatuh dan kematian mendadak ribuan burung pipit tersebut masih harus menunggu hasil laboratorium.

Penyebab pasti dari kematian mendadak ini harus dilakukan penyelidikan lebih lanjut melalui otopsi dari bangkai dan kotoran burung tersebut.***

Editor: Suci Annisa Caroline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah