Nganten Nyentana Hingga Memadik, 4 Jenis Pernikahan Adat Bali Dalam Kepercayaan Umat Hindu

- 28 Agustus 2021, 08:40 WIB
ilustrasi pernikahan adat Bali
ilustrasi pernikahan adat Bali /tangkapan layar YouTube RMV

RINGTIMES BALI - Pernikahan atau pawiwahan adalah upacara suci bagi pasangan suami istri yang akan melanjutkan ke jenjang berumah tangga.

Dalam agama Hindu, pernikahan disebut dengan pawiwahan atau nganten. Pawiwahan sendiri berasal dari bahasa Sansekerta 'Wiwaha'. Wiwaha berarti pesta pernikahan atau perkawinan.

Menurut tradisi adat Bali, ada 4 jenis pernikahan yang sering dilakukan umat Hindu, seperti dikutip dari kanal YouTube RMV pada 28 Agustus 2021.

Baca Juga: Nganten Makedeng-kedengan Ngad, Pernikahan yang Bisa Membawa Petaka dan Dilarang Umat Hindu di Bali

1. Memadik atau meminang

Memadik adalah pernikahan dimana pihak calon mempelai suami datang ke rumah calon mempelai wanita. Biasanya kedua calon sudah saling mengenal dan ada kesepakatan berumah tangga.

Dalam kepercayaan masyarakat dan adat Bali, cara ini dipandang sebagai cara yang paling terhormat.

2. Ngererod atau Ngerangkat

Bentuk perkawinan yang berlangsung atas dasar cinta sama cinta antara dua calon mempelai yang dipandang sudah cukup umur dan biasanya disebut kawin lari.

Baca Juga: Makna Perayaan Hari Raya Saraswati Bagi Umat Hindu, Turunnya Ilmu Pengetahuan

Halaman:

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x