Fakta Kedekatan Hubungan Arab Saudi dengan Israel hingga Pembujukan Pangeran Salman Atas Perang Gaza

- 3 Juni 2021, 21:33 WIB
Berikut fakta kedekatan hubungan Israel dengan Arab Saudi
Berikut fakta kedekatan hubungan Israel dengan Arab Saudi /Freepik/leoaltman/

RINGTIMES BALI – Arab Saudi dikenal sebagai negara yang bergabung dengan negara-negara Arab lainnya untuk mendukung kebebasan Palestina.

Namun beberapa menuding kedekatan Arab Saudi dengan negara Israel. Sehingga menimbulkan berbagai pertanyaan tentang kedekatan Arab Saudi dengan Israel.

Dikutip dari kanal YouTube Data Fakta pada 3 Juni 2021, Berikut fakta kedekatan hubungan Arab Saudi dengan Israel.

Baca Juga: Ibu asal Taiwan Cukur Botak Anaknya agar Tidak Keluar Rumah Selama Pandemi

Sejarah hubungan Israel dan Arab Saudi

Konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina kerap diwarnai oleh negara-negara yang mendukung kedua belah pihak.

Tapi Arab Saudi yang diketahui berada di pihak Palestina memiliki kedekatan dengan Israel.

Middle East Eye (MEE) rutin menerbitkan laporan yang mengikuti intrik dua negara timur tengah yakni Israel dan Arab Saudi.

Beberapa analisis mengungkapkan bahwa hubungan ini masih tebilang baru yakni dari tahun 2018.

Berasarkan laporan NBC News dalam jangka waktu tersebut mereka telah melakukan pertemuan-pertemuan informal.

Hal ini memang terdengar sedikit aneh sebab mereka diketahui tidak pernah memiliki hubungan diplomatik terlebih Arab Saudi mendukung terciptanya kemerdekaan Palestina.

Baca Juga: China Diam-diam Dekati Iran, Bahas Palestina, Nuklir, hingga Jalur Sutra

Diketahui pada akhir tahun 1970-an Arab Saudi mulai mengurangi fokus terhadap konflik Palestina dan Israel untuk fokus dalam suksesi politik dan proyek modernisasi negara.

“Arab Saudi telah melakukan pertukaran informasi dengan pihak Israel yang bersifat rahasia dalam pertemuan regular” ungkap David Hearts seorang analis.

Pada tahun 2012 setelah musim semi Arab pertemuan dengan Israel secara informal mulai dilakukan.

Pertemuan ini untuk mengurangi pengaruh Iran dan memberikan dukungan militer untuk kelompok-kelompok militan di berbagai negara.

Berbagi informasi intelijen

Beberapa tahun blakangan Arab Saudi dan Israel dikabarkan mejalin hubungan dekat hingga berbagi informasi intilijen.

Kedekatan tersebut terjadi sejak pangeran Salman menjabat sebagai pemimpin tertinggi Arab Saudi.

Kedekatan ini terjadi ketika pangeran Salam bertemu secara rahasia dengan perdana menteri Israel di Yordania.

Baca Juga: Inilah Jumlah Kerugian Perang Gaza dan Isreal Selama 11 Hari

Pertukaran informasi intelijen itu karena adanya kerjasama melawan Iran sesuai informasi yang diterbitkan oleh Elaph pada November 2017.

Menteri Intelijen dan Transportasi Israel, Yisrael Katz pada Juni 2017 menyarankan Raja Arab, Salman mengundang perdana menteri Israel untuk membangun hubungan diplomatik.

Melawan pengaruh Iran di Timur Tengah

Berdasarkan sebuah laporan, keduanya menjalin hubungan kerja sama akibat memiliki musuh yang sama yakni Iran.

Rezim Saddam Husein yang dihancurkan di Irak telah membuat perubahan peta koalisi.

Dalam sebuah wawancara Pangeran Salman ia menyebutkan bahwa Israel memiliki perekonomian raksasa jika dibandingkan dengan luas wilayahnya.

Baca Juga: Tangkap Ratusan Warga Palestina di Israel, Gadis Kecil Ini Memohon Sambil Menangis Kakaknya Tidak Dibawa

Kerjasama militer

Diketahui Arab Saudi dan Israel memiliki kerjasama militer, surat kabar Basler Zeitung mengatakan bahwa adanya aliansi rahasia dari kedua negara ini untuk menahan ekspansi Iran.

Menurut Israel senjata yang dibeli dari Arab Saudi dianggap efektif menghalau roket-roket yang diluncurkan pada pertempuran di jalur Gaza.

Bujuk Bejamin Netanhayu serang Gaza

Pangeran Salman sempat menjadi perbincangan hangat ketika dikabarkan terlibat pembunuhan terhadap pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi.

Sesuai kutipan dalam salah satu media, Pangeran Salmam berusaha membujuk perdana menteri Israel untuk memulai konflik di Gaza hal ini diungkap oleh sumber-sumber Arab Saudi dan ini dilakukan untuk mengalihkan perhatian dunia terdap berita pembunuhan jurnalis Saudi.

Sumber tersebut juga menyebutkan bahwa perang di Gaza merupakan langkah dan skenario oleh sebuah tim gabungan untuk mengatasi isu pembunuhan tersebut.

Baca Juga: Palestina Kian Memanas, Israel Kembali Serang Masjid Al Aqsa Usai Sepakat Gencatan Senjata

Tim tersebut terdiri dari pejabat istana kerajaan, menteri luar negeri dan pertahanan yang memberikan arahan kepada Pangeran Salman setiap 6 jam.

Tim ini menyarankan kepada Pangeran Salman bahwa perang di Gaza akan mengalihkan perhatian Donald Trump pada saat itu.

Selain itu untuk memfokuskan lagi perhatian Washington dalam memperkuat kepentingan sertifis Israel, selain itu untuk menetralisasi Turki dengan berbagai cara salah satunya dengan menyuap presiden Turki dengan menawarkan untuk membeli senjata Turki untuk meningkatkan hubungan baik antara Arab Saudi dan Turki.***

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x