Network
RINGTIMES BALI - Polisi Israel menangkap ratusan warga Palestina di Israel karena berpartisipasi dalam aksi duduk melawan kekerasan pemukim, pemboman Gaza yang diduduki dan tindakan keras di Masjid Al-Aqsa oleh pasukan Israel.
Sekitar 1.500 orang telah ditangkap sejak 9 Mei dan 140 dakwaan telah diajukan terhadap 230 orang sejauh ini, yang sebagian besar adalah warga Palestina.
Dikutip dari akun instagram @ajplus, setelah Israel menyetujui gencatan senjata minggu lalu, dilaporkan jamaah Palestina diserang di Masjid Al-Aqsa dua kali akhir pekan ini.
Baca Juga: Menara Moshe di Tel Aviv Israel Hangus Terbakar Akibat Hantaman Rudal Hamas ‘Ini Faktanya’
Selama serangan kedua pada hari Minggu, polisi Israel dengan kasar memindahkan warga Palestina dari Al-Aqsa dan beberapa jam kemudian, mengawal para pemukim di dalam halaman masjid.
Nampak dalam video yang beredar tidak hanya orang dewasa yang ditangkap, namun anak-anak kecil pun turut serta, Senin 24 Mei 2021.
Dalam video yang viral dikutip dari akun instagram @annisa0768, seorang gadis kecil Palestina sambil menangis mengungkapkan pendapatnya.
Bahwa petugas polisi Israel tidak boleh menahan seorang anak berusia 10 tahun, dengan alasan melempar batu di Beit Hanina di Jerusalem.
Baca Juga: Gadis Ini Meninggal Setelah Dievakuasi Satu Jam, 'Allah Menginginkan Calon Istriku di Surganya'
Diketahui, Polisi Israel menangkap kakak dari tiga gadis kecil tersebut yaitu seorang anak laki-laki Palestina berusia 10 tahun di Jerusalem. Karena itu saudara perempuannya menangis memohon pembebasannya.
Tiga gadis kecil itu merengek agar kakak mereka tidak dibawa oleh Polisi Israel.
Banyak warga Palestina khawatir bahwa para pemukim berencana untuk mengambil alih halaman masjid atau memisahkannya.
Dilaporkan beberapa situs web organisasi pemukim mengatakan mereka ingin membangun kembali Kuil Yahudi Ketiga di tanah Masjid Al-Aqsa.***
