Setda Badung Ungkap Stok Bahan Pokok Cukup untuk Nyepi dan Puasa, Masyarakat Tak Perlu Panik

27 Februari 2023, 13:38 WIB
Ilustrasi bahan makanan pokok. /PIXABAY/ID/EmAji /

RINGTIMES BALI- Kepala Bagian Perekonomian Setda Badung AA Sagung Rosyawati menerangkan bahwa stok atau ketersediaan bahan baku mulai dari beras, Minyakita, dan gula, cukup untuk enam bulan ke depan menjelang Hari Raya Nyepi, bulan Puasa dan Idul Fitri.

Menurut Rosyawati, dari hasil pemantauan ketersediaan beras di Bulog didapatkan bahwa stok beras cukup banyak, begitu juga dengan hasil pemantauan di Minyakita yang cukup banyak  untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat untuk menyongsong hari besar keagamaan tersebut.

“Dari hasil pemantauan Bulog ternyata stok beras cukup banyak. Begitu juga Minyakita cukup banyak,” ujar Kabag Perekonomian Setda Badung, dilansir dari Antara news, Minggu, 26 Februari 2023.

Baca Juga: Perindo Bali Tanggapi Bubarnya Fraksi Demokrat-Perindo DPRD Buleleng

Stok beras di Bulog mencapai 1.000 ton dan Minyakita di beberapa distributor juga mencapai 1.000 ton, hal ini disampaikan Rosyawati, setelah ia melakukan pemantauan langsung ke lapangan beberapa hari yang lalu. Ia menambahkan bahwa stok tiga bahan pokok beras, gula, dan Minyakita cukup untuk 5-6 bulan ke depan.

“Dan karena pola penyaluran dari D1 nya Bulog, jika memang habis, maka dimohonkan kembali. Jadi untuk stok tidak ada masalah, Beras sama Minyakita. Ini cukup 5-6 bulan ke depan. Begitu juga stok Gula,” ucap Rosyawati.

Selain untuk menjalani rutinitas pemantauan ketersediaan bahan-bahan pokok menjelang hari-hari besar keagamaan, pengecekan ini juga dilakukan untuk menindaklanjuti beberapa keluhan dari masyarakat masalah kelangkaan Minyakita dan kenaikan harga beras sejak bulan Januari 2023 lalu.

Baca Juga: Update Harga Emas Hari ini Senin 27 Februari 2023, Waktunya untuk Investasi

Selain pengawasan terhadap dua bahan pokok utama tersebut, pihak Pemkab Badung juga turut melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap harga gula pasir kemungkinan akan ada kenaikan, sehingga tiga bahan pokok tersebut menjadi fokus utama saat ini.

“Dari Rakor Kemendagri, kita diminta untuk mengatensi kemungkinan kenaikan harga gula. Jadi tiga komoditas ini menjadi fokus kita,” ungkap Rosyawati.  

Walaupun stok beras terbilang cukup, ketersediaan beras untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau program beras murah perlu diperhatikan. Sehingga, untuk menjaga kestabilan harga pasar pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Badung, agar menggelar operasi pasar.

Baca Juga: Penyebab Mahasiswa Unsoed Meninggal Dunia di Gunung Slamet

Pihaknya juga mengimbau agar kedepannya masyarakat selalu bijak dalam berbelanja, tetap membeli sesuai kebutuhan, dan tidak melakukan panic buying ketika mendengar ada bahan pokok yang langka.

“Ketika terjadi misalnya ketersediaan terganggu, dan harga tidak stabil, pemerintah tentu akan turun tangan membantu, tidak usah panik,” ungkap Rosyawati.***

Cek berita seputar lokal Bali lainnya di Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.

Editor: Annisa Fadilla

Sumber: Antara Bali

Tags

Terkini

Terpopuler