Pranee Sabet Juara 1 INKURI Usai Berhasil Ubah Limbah Buah Jadi Deterjen Ramah Lingkungan

16 Agustus 2022, 11:50 WIB
Pranee sabet juara 1 INKURI usai berhasil ubah limbah buah jadi deterjen. /Dok. INKURI/

RINGTIMES BALI – Inkubator Usaha Lestari (INKURI) melaksanakan kegiatan Lestari Market Day yang mana menghadirkan 12 usaha binaan pada Sabtu, 13 Agustus 2022.

Di akhir acara Lestari Market Day dari INKURI ini, diumumkan enam usaha yang menang dari 12 usaha yang ditampilkan dan wartawan Ringtimesbali.com berhasil mewawancarai usaha yang berhasil meraih juara pertama yakni Pranee.

Pranee merupakan salah satu dari 12 usaha yang beruntung mendapatkan juara satu serta mendapatkan dana modal sekitar Rp 30 juta.

Baca Juga: Update Kasus Pencurian Helm Pegawai Supermarket Korean Food yang Diduga Dilakukan oleh WNA

CEO Pranee Pamela mengaku sangat senang dan tidak percaya dengan apa yang ia dan teman-temannya dapatkan.

“Jujur kita seneng banget dan juga tidak percaya gitu kita bisa menang, apalagi dapat modal gitu kan. Kita semua sangat bersyukur sekali,” ungka Pamela saat diwawancarai wartawan, 15 Agustus 2022.

Pranee merupakan sebuah usaha yang mengolah limbah organik yaitu buah-buahan dan sayuran menjadi deterjen ramah lingkungan atau eco detergen.

Baca Juga: WNA Diduga Lakukan Aksi Pencurian Helm di Parkiran Salah Satu Supermarket Korean Food

Ide usaha tersebut ia dapatkan dari pencemaran air di Denpasar yang disebabkan oleh limbah rumah tangga yang berasal dari deterjen

“produk setiap hari yang digunakan masyarakat khususnya ibu rumah tangga kan deterjen. Deterjen pada umumnya lebih banyak menggunakan bahan kimia yang tidak ramah lingkungan dan itu menyebabkan pencemaran air,” ujarnya.

Dari situlah Pamela berserta dengan dua orang founder lainnya memiki ide untuk membuat eco deterjen yang ramah lingkungan.

Baca Juga: Polsek Denpasar Selatan Tangkap 2 Tersangka Tindak Pidana Pencurian

“Dari situlah kita memiliki ide untuk menciptakan sebuah eco detergen,” tuturnya.

Pembuatan eco detergen yang dilakukan Pranee ini berasal dari limbah organik berupa kulit buah-buahan.

Limbah organik tersebut ia dapatkan dari penjual jus buah atau dari pedagang buah-buahan di pasar sekitaran daerah Denpasar.

“Bahan baku yang kita gunakan adalah limbah organik buah-buahan atau sayuran yang kita ambil dari penjual jus buah atau pedagang buah-buahan di pasar,” ujar Pamela.

Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 di Denpasar Sebanyak 51 Orang Sembuh, 23 Positif, 1 Meninggal Dunia

Untuk pangsa pasar usaha Pranee ini untuk saat ini utamanya menyasar ke masyarakat pinggiran.

Perlu diketahui, harga eco detergen yang dipatok oleh Pranee sendiri mulai dari harga Rp 12 ribu hingga Rp 45 ribu.

“Untuk saat ini, utamanya kita menyasarkan ke masyarakat pinggiran, jadi kita patok harga semurah mungkin. Kapan lag ikan dapat deterjen ramah lingkungan dengan harga terjangkau,” ujarnya.

Baca Juga: Bupati Gede Dana Hadiahi Desa Tianyar Distribusi Jaringan Pipa Telaga Waja

Di akhir wawancara, ia mengaku uang yang mereka dapatkan dari INKURI akan digunakan untuk melakukan pengembangan produk.

“Uang yang kita dapatkan ini, akan kita gunakan untuk melakukan pengembangan produk,” pungkasnya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler