Bos Robot Trading Fahrenheit Dilaporkan ke Polisi, Nasabah di Bali Akui Kasus Ini Lebih dari Indra Kenz

14 Maret 2022, 12:40 WIB
Owner Robot Trading Fahrenheit dilaporkan ke Reskrimsus Polda Bali atas delik penipuan /Ni Putu Putri Muliantari/Ringtimes Bali

RINGTIMES BALI - Kembali heboh laporan kasus penipuan berkedok trading, kini giliran owner Robot Trading Fahrenheit dilaporkan nasabahnya di Bali.

Owner Robot Trading Fahrenheit kini sedang diburu, lantaran tak hanya nasabahnya di Bali yang merasa terkena penipuan.

Korbannya di Bali bahkan memperkirakan penipuan oleh bos Robot Trading Fahrenheit melebihi yang dilakukan Indra Kenz.

Baca Juga: Download Lagu Mirror - Justin Timberlake MP3 MP4, Beserta Lirik

Salah satu paguyuban nasabah investasi yang tergabung sebagai anggota Robot Trading Fahrenheit di Bali melaporkan sang owner ke Unit Reskirmsus Polda Bali pagi ini.

Diwakili oleh beberapa anggota, sekitar 300 orang lebih yang tergabung dalam grup Telegram khusus telah merasa tertipu.

"Di Bali grup kita saja 300 orang lebih, kemudian ada beberapa paguyuban lain.

Investasi minimal USD 500, di grup ada yang USD 100 Ribu (kisaran Rp 7 Juta - Rp 1,4 Miliar)," kata korban bernama Murni W, Senin, 14 Maret 2022.

Baca Juga: Soal UTS PAI Kelas 10 Semester 2, Terlengkap dengan Pembahasan Jawaban

Korban mengajukan delik penipuan terhadap perusahaan bernama PT FSP Akademi Pro Robot Trading Fahrenheit milik Hendry Susanto.

Berdasarkan kronologis yang dijelaskan korban, awalnya trading di perusahaan tersebut aman dan anggota mendapat profit sebagaimana mestinya.

Hingga pada tanggal 28 Januari 2022, trading diberhentikan dengan alasan mengurus perizinan dan Hendry Susanto selaku owner menjanjikan akan berlanjut pada 25 Februari.

Nyatanya tak ada trading maupun withdraw diwaktu tersebut.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 5 SD MI Semester 2 Kurikulum 2013 Ayo Berlatih Kalor Halaman 6

"Kemudian mundur sampai tanggal 7 Maret 2022, akhirnya tanggal 7 trading, sore masih profit. Malamnya trading lagi tapi dengan minus yang luar biasa terus menerus tidak stop sampai modal habis terkuras," ungkap korban lain bernama Beni Kurniawan.

Korban merasa hal tersebut disengaja, hingga berlangsung selama 3 jam dan seluruh modal habis.

Saat bergabung para korban tak merasa ada kecurigaan, lantaran perusahaan memiliki SIUP dan NPWP, hingga akhirnya mengetahui bahwa tak ada izin dari Bappebti dan pengawasan OJK.

Baca Juga: Download Lagu Cuek dari Rizky Febian MP3 MP4 Kualitas HD Plus Lirik, Sekali Klik

Anggota yang bergabung pun tak dapat menghubungi sang owner, lantaran tak memiliki akses dan selama ini hanya diiming-imingi profit lewat video Telegram.

Sampai saat ini, anggota yang bergabung dalam Robot Trading Fahrenheit khususnya di Bali masih mengumpulkan data korban.

Data tersebut masih terus dikumpulkan dengan perkiraan total ratusan miliar hanya untuk di Bali, dan nasional mencapai Rp 5 Triliun.

Baca Juga: Pembahasan Soal Biologi Kelas 10 Halaman 229, Pembatas Kehidupan Bagi Tumbuhan

"Kasus kerugiannya lebih besar dari kasus Indra Kenz. Indra Kenz di bawah Rp 1 Triliun, sedangkan ini kira-kira Rp 5 Triliun lebih," sambung Murni W.

Hingga kini kasus penipuan yang dilayangkan kepada bos Robot Trading Fahrenheit kian memanas, lantaran korban dari luar Bali turut melaporkan data kerugian yang dialami.***

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler