Pemilik Persewaan Papan Selancar Berharap Pariwisata Bali Segera Dibuka

13 Oktober 2021, 13:25 WIB
Pemilik persewaan selancar Halfia Londa berharap pariwisata Bali segera dibuka. /Tangkapan layar Youtube/The Star

RINGTIMES BALI – Sejumlah bisnis pariwisata di Bali lumpuh karena peniadakan penerbangan internasional ke pulau Dewata.

Pemerintah Indonesia dikabarkan akan membuka kembali Bali untuk turis asing sekitar pertengahan bulan Oktober 2021.

Hal itu membuat sejumlah pengusaha pariwisata sangat sangat senang dan berharap kedatangan turis asing dari Internasional.

Baca Juga: 14 Oktober 2021 Pariwisata Internasional Dibuka, Masuk Bali Lima Hari Karantina

Salah satu pemilik persewaan selancar Halfia Londa menaruh semua harapannya atas dibukanya pariwisata oleh pemerintah tersebut.

Pandemi membuat sebagian besar bisnis Halfia hampir membuat gulung tikar hingga membuat hutang makin menumpuk.

Penghasilan sangat kecil dan dia juga diusir dari rumah kontrakannya dan akhirnya hanya mengandalkan kemurahan hati teman-temannya untuk bertahan hidup.

Baca Juga: Bandara Bali Simulasi Kedatangan Penumpang Internasional, Perhatikan Tahapannya

“Untuk makan saja, saya harus pinjam uang,” kata Halfia bercerita di luar gubuk persewaan papan selancarnya di Pantai Kuta dikutip dari CNA.

"Kami mencoba berhemat, kami makan dua kali sehari tanpa makan siang, kami mencoba untuk selalu memasak apa yang bisa kami makan setidaknya selama dua hari," lanjutnya.

Pekan kemarin ada harapan saat pemerintah mengumumkan akan membuka kembali Bali, Batam dan Bintan pada 14 Oktober 2021 bagi pelancong dari 18 negara.

Baca Juga: Peraturan Terbaru Mall PPKM Level 3 di Bali, Anak Dibawah 12 Tahun Boleh Masuk, Simak Syaratnya

Negara tersebut termasuk China, Selandia Baru dan Jepang setelah rencana sebelumnya untuk membuka kembali pariwisata berulang kali tertunda.

Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara telah mengalami pandemi Covid-19 terburuk di kawasan. Lebih dari 4 juta kasus dan 142.000 kematian

Namun jumlah kasus telah berkurang secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir menjadi kurang dari seribu kasus per hari, dibandingkan 56.000 kasus per hari pada bulan Juli lalu.

Baca Juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Dibuka 14 Oktober, Angkasa Pura I Bersiap

Sementara itu Tirta Mursitama, seorang pakar bisnis internasional Binus University mengatakan kini saatnya memanfaatkan peluang untuk berinovasi di sektor perhotelan dan pariwisata Bali.

"Kami tahu bahwa setiap bisnis berubah, jadi ada kebutuhan untuk menjadi inovatif," ujarnya.

“Saya berharap kedatangan wisatawan kembali ke pulau ini dapat memberi kita kesempatan untuk bekerja kembali, menjalani kehidupan sehari-hari dan menghidupkan kembali peluang ekonomi,” pungkasnya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: CNA

Tags

Terkini

Terpopuler