Anies Baswedan Disebut Maju Pilpres Usai Berburu Berkah dari Kakek Diponegoro dan Gus Dur

- 6 Mei 2021, 11:43 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan /instagram @aniesbaswedan/

RINGTIMES BALI - Anies Baswedan akan turun dari kursi Gubernur DKI Jakarta pada tahun depan namun ia rupanya telah melakukan safari politik untuk menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) jauh-jauh hari.

Maju Pilpres, Anies Baswedan Memburu Restu Kakek Diponegoro dan Gusdur?

Anies Baswedan Diisukan Maju Pilpres Usai Berziarah ke Kakek Diponegoro dan Gusdur

Anies Baswedan Diisukan Maju Pilpres, Usai Kunjungi Makam Kakek Diponegoro dan Gusdur

Anies Baswedan Disebut Maju Pilpres, Diisukan Berburu Berkah Kakek Dipenegoro dan Gusdur

Usai 2021, Anies Baswedan punya waktu tinggal dua tahun, karena itu ia nampaknya memilih untuk bergerak sejak sekarang.

Dikutip Ringtimesbali.com dari kanal YouTube Cokro TV, Anies bulan lalu terpantau Anies Baswedan melakukan perjalanan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca Juga: MK Tolak Uji Formil UU KPK, Politisi Gerindra: Masih Belum Cukup Tes Wawasan Kebangsaan

Alasannya hendak menjamin ketersediaan beras menjelang lebaran. Sebagaimana diketahui, dua daerah itu adalah lumbung suara yang paling menentukan dalam Pemilu.

Ade Armando pakar komunikasi menilai jika kunjungan Anies Baswedan ke dua kawasan potensial itu penuh drama.

Saat itu Anies mengunjungi pondok peninggalan almarhum Kiai Ageng Muhammad Besari di desa Tegalsari Jetis, Ponorogo, Jawa Timur.

Menurut Ade Armando, Kiai Ageng Besari memiliki keturunan orang-orang hebat. Keturunannya antara lain Pujangga Ronggo Warsito.

Baca Juga: Kemenag Tetapkan 1 Syawal 1442 H pada Sidang Isbat 11 Mei 2021

Pangeran Diponegoro, HOS. Tjokroaminoto dan Abdurrahman Wahid. Beredar jika kunjungan itu pertanda bahwa Anies direstui oleh Kiai Besari untuk melanjutkan perjuangannya.

Menurut Ade, Anies bukan hanya lulusan doktor Amerika melainkan seorang tokoh sakti yang akan melanjutkan perjuangan Kiai Besari.

Mundur jauh ke tahun 2009, dimana Anies saat itu sedang membangun rumah mewahnya seluas 1600 meter persegi di kawasan Lebak Bulus, Jakarta.

Saat itu Anies ingin memiliki sebuah joglo yang terbuat dari kayu asli. Orang yang disuruh mencari kayu, kemudian melakukan eksplorasi ke Jawa Timur untuk mencari kayu asli tersebut.

Baca Juga: Connie Rahakundini Sebut Ada Mafia Militer Manipulasi Anggaran Alutsista

Hasil pencariannya menemukan sebuah joglo yang berusia sudah 300 tahun di Ponorogo, Jawa Timur.

Dan itu adalah joglo yang dimiliki keluarga keturunan Kiai Besari. Joglo itu kemudian dipindahkan ke rumah Anies dengan amanah bahwa joglo itu harus dirawat dengan baik dan dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak.

Sejak saat itu menurut Anies, dia bermimpi untuk berkunjung ke rumah asli Kiai Besari.

"Kini ketika tiba kesempatan untuk melakukan sagari politik dia merasa harus mengunjungi rumah Kiai Besari di Desa Tegalsari," ungkap Ade Armando.

Baca Juga: Novel Baswedan Dipecat, Febri Diansyah: Legitimasi Revisi UU KPK Dilakukan oleh Orang Robot yang Sama

Saat itu Anies semula hendak menginap di hotel Madiun, ungkapnya namun keluarga Ki Besari memintanya untuk menginap di rumah Kiai Besari.

"Dia berziarah ke makam Kiai Ageng Besari dilanjutkan dengan ibadah salat tarawih di masjid keluarga dan terakhir menginap di pendopo ageng rumah peninggalan Kiai Besari yang berusia 300 tahun," katanya.

Salah satu keluarga Kiai Besari H. Sutomo Somoprawiro menceritakan beberapa waktu lalu bahwa kedatangan Anies sebagai seorang yang sowan bukan sebagai tamu melainkan sebagai salah satu bagian dari keluarga besar Kiai Besari, kata Ade.

Ia melaporkan bahwa joglo kiai Besari sudah dirawat dengan baik, karena itu Anies diterima dengan baik.

Baca Juga: Misteri Tenggelamnya KRI Nanggala 402, TNI AL Ungkap Adanya Peristiwa Alam 'BMKG pun Tidak Bisa Prediksi'

Menurut Sutomo pihaknya dengan Anies baru kali pertama secara fisik tapi suasana akrab sudah tercipta dari awal mula dia datang, katanya.

Anies bercengkrama bersama keluarga Kiai Besari sampai larut tengah malam, sahur bersama dan dilanjutkan sholat subuh.

Saat itu Anies tidur di pendopo ageng yang dulu menjadi kamar Kiai Besari, padahal kamar itu lebih dari 100 tahun tidak pernah ditiduri.

Selama ini keluarga pun tidak berani tidur di kamar itu karena yang melakukannya akan mengalami kejadian aneh yang tidak dinginkan.

Baca Juga: PPKM Mikro Diperpanjang 4 Mei Hingga 17 Mei 2021 dengan Perluasan 5 Provinsi

Bahkan kabarnya banyak tamu yang mendekati pendopo ageng tidak kuat apalagi tidur di kamar sakral itu.

Hanya saja menurut Sutomo, Anies tidur nyenyak dan dibangunkan ketika menjelang sahur. Apakah Anies diganggu tidak ada yang tahu, katanya.

Saat ditanya bagaimana pengalaman Anies ketika tidur di kamar tersebut? Menurut Sutomo Anies hanya menjawabnya dengan senyum. Senyum Anies Baswedan ditafsirkan keluarga sebagai kode penerimaan dari Eyang Ageng terhadapnya.

"Diterima sebagai apa? Tentu saja diterima sebagai penerus kiai Ageng Besari," tukas Ade.

Sebagaimana diketahui, Gubernur Anies Baswedan belum lama ini melakukan kunjungannya ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur yang ditafsirkan oleh sebagian pihak bahwa itu merupakan safari politiknya menuju kursi Pilpres 2024.

Baca Juga: Viral Gus Miftah Dihujat Usai Orasi Kebangsaan di Gereja, Ini Kata Habib Syech dan Cak Nun

Dalam akun instagram pribadinya @aniesbaswedan dikutip Ringtimesbali.com, diketahui Anies Baswedan mengunggah momennya saat melakukan kunjungannya itu dan berkesempatan tinggal dan menginap di rumah Kyai Ageng Muhammad Besari yang wafat pada tahun 1747 M.

"Rencana semula, kami silaturahmi di Tegalsari sampai maghrib lalu kembali ke Madiun, menginap di sebuah hotel disana. Tapi dzuriyah, keluarga keturunan, meminta utk bermalam di Ndalem Ageng supaya bisa ngobrol lebih panjang," tulisnya dikutip Kamis 6 Mei 2021.

Lanjut Anies, jadi, dimulai dengan ziarah ke makam Kyai Ageng Besari, lalu silaturahmi mulai maghrib, dilanjutkan dng Tarawih di Masjid yg didirikan sekitar 1725 lalu dilanjutkan dng ngobrol santai hingga larut malam di pendopo Ndalem Ageng," katanya.

"Dalam silaturahmi itu kami jelaskan bhw joglo warisan itu terus dirawat & digunakan kegiatan masyarakat juga (2 foto terakhir)," lanjutnya.

 Baca Juga: Bansos PKH Rp3,5 Juta dari Kemensos Segera Cair Mei 2021, Catat Cara dan Syarat yang Dibutuhkan

Keluarga juga mengundang untuk tidurnya di Ndalem Njero, di kamar yg dulu digunakan Kyai Ageng Besari. Sebuah kehormatan luar biasa, karena selama ini tidak pernah digunakan utk tidur dan tidak ada yg diizinkan untuk tidur di kamar itu," tulisnya.

"Malam itu tidur sendirian di Ndalem Njero hingga saat sahur. Sebuah kamar besar, yg terasa teduh, tenang dan amat nyaman, ungkapnya.

"Kayunya amat tua hingga ada lapisan yg membuatnya jadi terkesan keabu-abuan. Dipan asli sdh tdk digunakan, potensi rapuh akibat usia yang amat panjang," lanjutnya.

"Tuntas sudah niat silaturahmi dengan dzuriyah Kyai Ageng Besari. Sebuah kehangatan silaturahmi yang luar biasa. Dan, pengalaman bermalam di kamar itu adalah pengalaman yang menyenangkan, yang extra-ordinar," tambah Anies Baswedan.

Terkait unggahannya ini, banyak netizen yang memberikan reaksi positif dan mendoakan Anies maju menuju kursi Pilpres.

Sebagaimana diketahui, Anies Baswedan digadang-gadang maju Pilres 2024 oleh Partai Keadilan Sosial (PKS) bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

PKS menilai dua tokoh tersebut sangat cocok lantaran mewakili Islam modern dan tradisional, dimana Anies Baswedan mewakili Islam modern dan Khofifah dari Islam tradisional.***

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah