RINGTIMES BALI – Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 yang menewaskan 53 prajurit Hiu Kencana menyisakan luka yang mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Belum diketahui penyebab pasti tenggelamnya KRI Nanggala-402 di perairan Bali, hingga muncul isu tentang pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) di tubuh TNI.
Hal tersebut menjadi sorotan setelah pengamat militer dan pertahanan keamaan, Connie Rahakundini Bakrie mengeluarkan pernyataan, bahwa ada mafia Alutsista yang menjadi penyebab persoalan pada sistem pertahanan negara Indonesia.
Dilansir Ringtimesbali.com dari kanal YouTube Poin, Connie Rahakundini Bakrie mengungkap selama ini ada masalah di dalam sistem maintenance, repair, and overhaul (MRO) pada KRI Nanggala-402.
Connie menegaskan kepada Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK) untuk segera melakukan audit terkait MRO.
Connie juga merasa ada kejanggalan pada jumlah Alutsista di negara Indonesia. Menurut Connie, nilai anggaran pertahanan harus setara dengan nilai kesiapan Alutsista, namun hal itu tidak sesuai dengan yang seharusnya.
"Dari 2009 sampai 2020, bapak tau kenaikan anggaran pertahanan kita berapa? 400 persen tepatnya 389 persen, harusnya, menurut saya ketika anggaran pertahanan naik, readiness atau kesiapan Alutsista itu juga meningkat, naik tapi sangat sedikit," kata Connie.
Baca Juga: Viral Awan Mirip Kapal Selam KRI Nanggala 402 di Langit Pantai Sanur
Apa yang terjadi sehingga anggaran besar tetapi readiness tidak mengikuti anggaran yang besar, itu yang harus diaudit, kita mesti tau penyebabnya sebab ini bencana besar,” lanjut Connie.