Baca Juga: BPOM Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin AstraZeneca di Indonesia
"Begitu juga pada produk vaksinnya ada label mempunyai warning bahwa ada kemungkinan kejadian trombosis tersebut dan kita terus mencermati kejadian ke depan," ujarnya.
Selain itu, Penny selaku kepala BPOM juga mengatakan bahwa kasus pembekuan darah akibat efek penggunaan vaksin AstraZeneca itu sangat jarang terjadi.
"Ini kejadian sangat jarang, karena kan memang dampak di tiap manusia bisa berbeda-beda saat menerima vaksin dan jenis vaksi yang berbeda juga akan memberikan efek yang berbeda," ungkapnya.
Meski telah terjadi dibeberapa negara, kasus pembekuan darah tersebut masih terhitung sebagai kejadian yang sangat jarang.
Berdasarkan hasil kajian yang juga sudah disampaikan oleh regulator obat di Eropa atau Badan Regulator Obat-obatan Inggris (MHRA) yang telah disepakati.
Dengan demikian, penggunaan vaksin AstraZeneca direkomendasikan dan masih bisa diteruskan.***