RINGTIMES BALI – Kasus pembekuan darah banyak terjadi di beberapa negara di dunia usai dilakukan vaksin AstraZeneca.
Mengingat kasus tersebut, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito mengingatkan agar tenaga kesehatan memperhatikan warning pada label vaksin.
Berhati-hati dengan risiko pembekuan darah, tenaga kesehatan diminta perhatikan informasi yang tertera pada vaksin Astrazeneca sebelum disuntikan kepada masyarakat.
Baca Juga: Uji Klinis di China dan Brazil Aman, BPOM Izinkan Vaksin CoronaVac Digunakan untuk Lansia
Baca Juga: Vaksin Sinovac Sudah Dapat Izin dari BPOM dan MUI, Siap Diedarkan
"Penyuntikan dengan vaksin AstraZeneca bisa dilanjutkan, namun kejadian-kejadian apapun menjadi pertimbangan. Sekarang kita tambahkan warning dan statement fact sheet informasi pada tenaga kesehatan yang akan menggunakan AstraZeneca agar berhati-hati dengan risiko yang dikaitkan dengan kejadian trombosis," kata Penny dalam konferensi pers virtual di Jakarta, dikutip Ringtimes Bali dari laman ANTARA pada 17 April 2021.
Kepala BPOM tersebut juga menjelaskan bahwa dengan memperhatikan informasi warning bertujuan untuk melakukan skrining atau menyeleksi orang yang akan disuntikkan vaksin tersebut.
Hal itu dilakukan untuk menghindari kemungkinan orang mempunyai risiko akan menghasilkan trombosis.
Baca Juga: AstraZeneca Diizinkan di Indonesia, BPOM: Manfaat Vaksin Lebih Besar Ketimbang Efek Samping