Marak Kasus Pembekuan Darah Usai Divaksin AstraZenecca, BPOM: Perhatikan Warning Label

- 17 April 2021, 17:24 WIB
Kasus pembekuan darah telah terjadi dibeberapa negara, kepala BPOM meminta tenaga kesehatan untuk memperhatikan warning label.
Kasus pembekuan darah telah terjadi dibeberapa negara, kepala BPOM meminta tenaga kesehatan untuk memperhatikan warning label. /Tangkap layar REUTERS/Florion Goga/

RINGTIMES BALI – Kasus pembekuan darah banyak terjadi di beberapa negara di dunia usai dilakukan vaksin AstraZeneca.

Mengingat kasus tersebut, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito mengingatkan agar tenaga kesehatan memperhatikan warning pada label vaksin.

Berhati-hati dengan risiko pembekuan darah, tenaga kesehatan diminta perhatikan informasi yang tertera pada vaksin Astrazeneca sebelum disuntikan kepada masyarakat.

Baca Juga: Uji Klinis di China dan Brazil Aman, BPOM Izinkan Vaksin CoronaVac Digunakan untuk Lansia

Baca Juga: Vaksin Sinovac Sudah Dapat Izin dari BPOM dan MUI, Siap Diedarkan

"Penyuntikan dengan vaksin AstraZeneca  bisa dilanjutkan, namun kejadian-kejadian apapun menjadi pertimbangan. Sekarang kita tambahkan warning dan statement fact sheet informasi pada tenaga kesehatan yang akan menggunakan AstraZeneca  agar berhati-hati dengan risiko yang dikaitkan dengan kejadian trombosis," kata Penny dalam konferensi pers virtual di Jakarta, dikutip Ringtimes Bali dari laman ANTARA pada 17 April 2021.

Kepala BPOM tersebut juga menjelaskan bahwa dengan memperhatikan informasi warning bertujuan untuk melakukan skrining atau menyeleksi orang yang akan disuntikkan vaksin  tersebut.

Hal itu dilakukan untuk menghindari kemungkinan orang mempunyai risiko akan menghasilkan trombosis.

Baca Juga: AstraZeneca Diizinkan di Indonesia, BPOM: Manfaat Vaksin Lebih Besar Ketimbang Efek Samping

Baca Juga: BPOM Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

"Begitu juga pada produk vaksinnya ada label mempunyai warning bahwa ada kemungkinan kejadian trombosis tersebut dan kita terus mencermati kejadian ke depan," ujarnya.

Selain itu, Penny selaku kepala BPOM juga mengatakan bahwa kasus pembekuan darah akibat efek penggunaan vaksin AstraZeneca itu sangat jarang terjadi.

"Ini kejadian sangat jarang, karena kan memang dampak di tiap manusia bisa berbeda-beda saat menerima vaksin dan jenis vaksi yang berbeda juga akan memberikan efek yang berbeda," ungkapnya.

Meski telah terjadi dibeberapa negara, kasus pembekuan darah tersebut masih terhitung sebagai kejadian yang sangat jarang.

Berdasarkan hasil kajian yang juga sudah disampaikan oleh regulator obat di Eropa atau Badan Regulator Obat-obatan Inggris (MHRA) yang telah disepakati.

Dengan demikian, penggunaan vaksin AstraZeneca direkomendasikan dan masih bisa diteruskan.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah