Varian Baru B117 Ditemukan di Indonesia, Wiku: Masyarakat Jangan Terlena Vaksin Covid-19

- 4 Maret 2021, 10:45 WIB
Juru Bicara Satgas Covid19 Indonesia Wiku meminta masyarakat untuk tidak terlena dengan vaksin
Juru Bicara Satgas Covid19 Indonesia Wiku meminta masyarakat untuk tidak terlena dengan vaksin /Dok. covid19.go.id

RINGTIMES BALI - Varian baru dari strain virus Covid-19 yakni B117 yang berasal dari Inggris ditemukan di Indonesia.

Satgas Penanganan Covid-19 tengah melakukan monitoring dan evaluasi terkait varian baru virus Covid-19, B117.

Strain virus baru Covid-19, B117 ini pertama kali ditemukan di Indonesia pada Selasa, 3 Maret 2021. Wakil Menteri Kesehatan (wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan bila penemuan kasus 1 dan 2 B117 ditemukan melalui 462 sampel di Indonesia.

Baca Juga: Kawasan Ubud dan Nusa Dua, Bali Target Pariwisata Free Covid Corridor Maret 2021

Selain itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan penjagaan di pintu masuk Indonesia dengan surveilans terhadap pelaku perjalanan internasional.

"Saat ini pemerintah sudah melakukan surveilans kedatangan dari luar negeri untuk mencegah masuknya strain Covid-19 di pintu masuk Indonesia,” ujarnya yang Ringtimesbali.com kutip dari situs Satgas Covid-19.

“Selanjutnya merupakan tanggungjawab kita semua mencegah penularan terjadi di masyarakat dengan disiplin melakukan protokol kesehatan,” tambahnya.

Baca Juga: Bupati Made Mahayastra Optimis Gianyar Segera Bebas dari Covid-19

Lebih lanjut, Satgas Covid-19 dalam hal ini telah mengeluarkan kebijakan terhadap perjalanan internasional, dimana setiap pintu kedatangan di terminal, dermaga, maupun bandara akan diperketat.

Saat ini upaya yang akan dilakukan ialah untuk mencegah penularan strain virus baru di tengah-tengah masyarakat.

Wiku meminta masyarakat untuk tak memandang vaksin sebagai solusi mutlak mengatasi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Cek Fakta, Tidak Ada Kompensasi Orang Cacat atau Meninggal Usai Vaksin Covid 19

Perilaku perubahan masyarakat di Indonesia sangat dibutuhkan untuk mendukung terbebasnya Indonesia dari pandemi Covid-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam data analisa terakhir mengatakan bila 4 benua mengalami kasus kenaikan yang cukup diantaranya, benua Amerika, Asia Tenggara, Eropa dan Mediterania Timur.

Sebelumnya WHO menyatakan bila infeksi baru Covid-19 telah turun di seluruh dunia selama 6 Minggu berturut-turut atau pertama kalinya penurunan berkelanjutan sejak pandemi dimulai.

Baca Juga: Belajar Tatap Muka Dibuka Juli 2021, Presiden Jokowi Perintahkan Semua Guru Divaksinasi Covid-19

Wiku menjelaskan bila hal tersebut kemungkinan besar disebabkan akibat mengendurnya protokol kesehatan yang ada di 4 benua tersebut.

“Besar kemungkinan kenaikan kasus global ini terjadi karena disiplin protokol kesehatan di banyak negara mulai mengendur karena terlena dengan kedatangan vaksin," terangnya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: covid19.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah