Network
RINGTIMES BALI - Seperti yang kita ketahui, pilkada serentak akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020.
Namun pilkada 2020 akan terasa berbeda karena kita masih dalam masa pandemi COVID-19.
Untuk itu kita perlu menyesuaikan diri dengan kondisi pandemi COVID-19 saat berpartisipasi dalam pilkada nanti.
Baca Juga: Langgar Aturan Pilkada, Bawaslu Minta Takedown 182 Konten Ini
Pihak kementerian kesehatan sudah seringkali menyarankan untuk patuh terhadap protokol kesehatan kapanpun dan dimanapun.
Dilansir RINGTIMES BALI dari kemkes.go.id, Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Achmad Yurianto menegaskan bahwa tindakan pencegahan yang paling penting dilakukan saat pandemi ini adalah 3M.
Menurut Yuri masyarakat harus terlibat aktif dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya tindakan preventif.
Baca Juga: Jagoan PDIP Siap Tarung di Pilkada 2020, Megawati : Jangan Pusingkan Dana!
Sementara itu, pemerintah akan menyiapkan sistem kesehatan terpadu untuk antisipasi jika terjadi lonjakan jumlah pasien COVID-19.
Tak kalah dengan kemenkes,jelang pilkada KPU juga tak kalah gencarnya untuk membagikan tips aman saat datang ke TPS untuk pencoblosan.
Menurut laporan Antara, pihak KPU Provinsi Riau menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu takut untuk datang ke TPS di masa pandemi ini.
Baca Juga: Klik https://lindungihakpilihmu.kpu.go.id/, Pastikan Anda Terdaftar di Pemilihan Pilkada 9 Desember
Pihak KPU menghimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Yang datang ke TPS harus memakai masker, jika ada yang lupa, KPPS menyediakan masker cadangan untuk beberapa orang," jelas Komisioner KPU Riau Nugroho Noto Susanto kepada ANTARA.
Selain itu, KPU juga membagikan tips yang disebut 4M yaitu memakai masker, mencuci tangan saat tiba di TPS, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Baca Juga: Pilkada 9 Desember 2020, Siap-Siap dengan 12 Aturan Baru Ini
Nugroho juga menambahkan agar masyarakat bisa membawa pena sendiri untuk mengisi daftar hadir saat proses pencoblosan nanti.
Selain itu, ada satu proses pencoblosan yang berbeda dari sebelumnya yaitu saat pemberian tanda tinta.
Tanda tinda pada jari pencoblos tidak akan menggunakan sistem celup, tapi dengan sistem tetes.
Sedangkan untuk menghindari kerumunan, pihak KPPS akan mengatur jumlah warga yang datang.***
