Pembunuhan Brutal di Sigi,Satgas Tinombala Buru Sisa Kelompok Santoso

- 29 November 2020, 19:57 WIB
Komandan Resimen III Pasukan Pelopor memberikan selamat kepada Personel yang selesai melaksanakan tugas Ops Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah .
Komandan Resimen III Pasukan Pelopor memberikan selamat kepada Personel yang selesai melaksanakan tugas Ops Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah . /Instagram.com/@brimob_id/

RINGTIMES BALI - Peristiwa pembunuhan satu keluarga yang terjadi di Sigi, Sulawesi Tengah tidak hanya menjadi duka bagi para korban, tetapi duka Indonesia.

Pemerintah menyatakan duka mendalam bagi para korban dan keluarga atas pembunuhan di Sigi tersebut.

Pemerintah melalui Menteri Koordinator (Menko) Bidang Polhukam Mahfud MD mengutuk keras dan mengejar pelaku pembunuhan di Sigi, Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Info PPPK Guru Honorer, Selain Ditambah Masa Kerja, Juga Bisa Diputus Kontrak

“Pemerintah akan melakukan tindakan tegas dan memburu pelaku melalui Tim atau Satgas Operasi Tinombala terhadap para pelaku kekejian dan kebengisan terhadap suatu keluarga yang menyebabkan terbunuhnya empat orang di Sigi. Tentu pemerintah mengutuk keras kepada pelakunya dan menyatakan duka yang mendalam kepada korban dan keluarganya,” ujar Mahfud dalam keterangan persnya, Minggu, 29 November 2020, seperti dikutip RINGTIMES BALI dari laman resmi setkab.go.id.

Menko Polhukam menyampaikan, pemerintah sesuai perintah Presiden Joko Widodo telah melakukan langkah-langkah, melakukan pengejaran serta pengepungan terhadap tempat yang dicurigai memiliki keterkaitan dengan para pelaku.

“Pemerintah juga sudah melakukan langkah-langkah untuk melakukan pengejaran, tadi Tim Tinombala sudah menyampaikan tahap-tahap yang dilakukan untuk mengejar pelaku dan melakukan isolasi dan pengepungan terhadap tempat yang dicurigai ada kaitan dengan para pelaku,” ujarnya.

Baca Juga: Ini Arti Mimpi Menggendong Bayi Laki-laki

Adapun pelaku pembantaian tersebut, menurut pemerintah adalah sisa-sisa kelompok Santoso atau biasa dikenal Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

“Memang pelakunya adalah Mujahidin Indonesia Timur. Kelompok Mujahidin Indonesia Timur ini adalah sisa-sisa kelompok Santoso yang sekarang masih tersisa beberapa orang lagi, dan operasi Tinombala atau Satgas Tinombala sedang mengejarnya sekarang,” tambah Mahfud.

Atas peristiwa ini, pemerintah berharap, para pimpinan umat beragama khususnya di Sulawesi Tengah, tetap menjalin silaturahmi agar masyarakat tidak terprovokasi isu-isu sara.

Baca Juga: Feng Shui, Pasang Miniatur Perahu Layar di Rumah Dipercaya Datangkan Kekayaan

Menko Polhukam juga menegaskan, sejatinya agama apapun hadir untuk membangun perdamaian.

“Diharapkan oleh Pemerintah kepada seluruh pimpinan umat beragama di Sulawesi Tengah terutama, terus melakukan silaturahim, untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu sara. Karena sebenarnya yang terjadi itu bukan di sebuah gereja, tetapi memang di sebuah tempat yang selama ini secara tidak rutin menjadi tempat pelayanan umat. Tetapi pelakunya memang MIT (Mujahidin Indonesia Timur). Demikian sikap pemerintah dan nanti setiap perkembangan tentu akan diinformasikan,” pungkas Menko Polhukam Mahfud MD.***

 

Editor: Dian Effendi

Sumber: Setkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x