iRINGTIMES BALI – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menghimbau dan memperingatkan kepada masyarakat seluruh Indonesia yang telah menerima vaksinasi covid-19 untuk tidak mengunggah sertifikat vaksinasi di sosial media.
Kominfo Johnny G. Plate memberikan peringatan pada seluruh penerima vaksinasi untuk tidak sembarangan membagikan postingan di media sosial masing-masing secara sembarangan.
Kebijakan atau peringatan yang dilakukan oleh Johnny G Plate dalam sertifikat vaksinasi covid-19 lantaran terteranya QR code yang bersifat rahasia. Selain ini pada sertifikat vaksinasi tertera pula tanggal dan informasi mengenai identitas penerima.
Baca Juga: Ribuan Pekerja Migran Diduga Jadi Korban Pungli Rp15 Ribu untuk Vaksin Gratis di Bali
Baca Juga: 5 Pertimbangan MUI Terkait Vaksin AstraZeneca, Terbuat dari Babi dan Haram tetapi Mubah Digunakan
"Terkait privasi data, masyarakat agar tidak sembarangan membagikan sertifikat vaksin Covid-19 atau tiket vaksinasi yang mengandung kode QR ke media sosial," kata Johnny G. Plate, sebagaimana dilansir dari PMJNEWS.
Johnny G. Plate menegaskan jika seseorang penerima vaksinasi mengunggah sertifkat secara sembarangan di sosial medianya, ditakutkan ada pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga menyalahgunakan dan membuat berita yang menyesatkan.
Pasalnya dalam sertifikat vaksinasi Covid-19 tersebut terdapat tanggal lahir dan nomor induk kependudukan.
Baca Juga: AstraZeneca Diizinkan di Indonesia, BPOM: Manfaat Vaksin Lebih Besar Ketimbang Efek Samping
Baca Juga: MUI Berikan Izin Penggunaaan Vaksin AstraZeneca Meskipun Mengandung Tripsin dari Babi
"Pada prinsipnya, informasi terkait kesehatan seperti informasi penyakit yang diderita, riwayat kesehatan, adalah informasi pribadi. Maka, informasi ini selayaknya tidak dipublikasikan secara tidak perlu," kata Johnny G. Plate
Maka dari itu Johnny G. Plate memberikan saran kepada masyarakat penerima vaksin agar lebih bijak dalam menggunakan media sosialnya dan disarakan untuk tidak pamer yang bertujuan untuk tidak menjadi konsumsi publik.***