4 Fakta Virus Corona B117, Salah Satunya Kebal Vaksin

4 Maret 2021, 13:23 WIB
Ilustrasi mutasi virus Corona B117 /PIXABAY/PIRO4D

RINGTIMES BALI – Indonesia mengumumkan varian strain baru dari virus Covid-19 yakni B117 yang berasal dari Inggris telah berada di Indonesia.

Varian dari Covi-19, B117 tersebut diumumkan oleh Wakil Menteri Kesehatan (wamenkes) dr. Dante Darsono pada Selasa, 2 Maret 2021.

Sedangkan, juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan pihaknya tengah melakukan monitoring lebih lanjut tentang kemungkinan penyebaran varian baru dari virus Covid-19, yakni B117.

Baca Juga: Dinilai Efektif Tekan Kasus Covid-19, Pemerintah Perpanjang PPKM Berskala Mikro Selama 2 Minggu

Namun, seberapa bahayakan varian strain baru dari virus Covid-19 tersebut? Berikut Ringtimesbali.com mengumpulkan fakta-fakta tentang virus Covid-19 B117 yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Pertama kali ditemukan di Inggris

Inggris pertama kali mengumumkan tentang temuan kasus strain baru dari virus Covid-19 yang bermutasi menjadi Corona B117 pada September 2020.

Varian B117 pertama kali muncul di London dan tenggara Inggris akhir tahun lalu dan sejak itu telah terdeteksi di banyak negara.

Baca Juga: Kemenkes Perbarui Aplikasi Allrecords TC19 untuk Rekam Data Covid-19

2. 30 persen lebih bahaya

Dilansir dari dw.com mengtakan bila varian B117 memiliki tingkat bahaya yang lebih besar ketimbang virus Covid-19 biasa.

Menurut Kepala Penasihat Pemerintahan Inggris, Patrick Vallance mengatakan bahwa varia baru tersebut bisa 30 persen lebih mematikan.

“Jika mengambil sampel dari seorang pria berusia enam puluhan yang terinfeksi virus Covid-19 maka dari 1.000 orang yang terinfeksi kemungkinan besar 10 orang diperkirakan akan meninggal,” ujarnya.

Baca Juga: Alasan Mengapa Vaksin Covid-19 Dilakukan Hingga 2 Tahap

“Namun, jika 1.000 orang tersebut terinfeksi varian baru Corona B117 maka diperkirakan 13 atau 14 orang akan mungkin meninggal,” tambahnya.

3. Penularan lebih cepat

Setelah pertama kali ditemukan di Inggris, virus Corona B117 menyumbang lebih seperempat kasus infeksi di London hanya dalam kurun waktu 2 bulan.

Hal tersebut menjelaskan bila varian tersebut memiliki kemampuan penyebaran yang lebih cepat dibandingkan virus Covid-19.

Baca Juga: Jepang Cabut Keadaan Darurat Covid-19 untuk 6 Prefektur

Dilansir dari USA Today, Dr Anthony Fauci dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menjelaskan bila virus Covid-19 akan memutasi diri pada genom per 2 minggunya.

Namun, bagi Corona B117 mempunyai beberapa mutase dan menyebabkan lonjakan protein di permukaan virus yang menempel di sel manusia.

4. Kebal vaksin?

Peneliti CDC percaya bila vaksin yang tersedia untuk Covid-19 akan mampu mengatasi varian baru Corona B117 namun butuh penelitian lebih lanjut.

Baca Juga: WHO Peringatkan Covid-19 Bukan Pandemi Terbesar, Virus Mematikan Lainnya Masih Berkeliaran

CDC menjelaskan bila virus tersebut mungkin perlu mengakumulasi banyak mutasi pada lonjakan protein untuk menghindari kekebalan yang disebabkan atau oleh infeksi alami.

"Dari apa yang kami ketahui dari pengalaman dengan mutasi ini dan mutasi lainnya, kemungkinan tidak akan berdampak besar pada kekebalan yang diinduksi oleh vaksin, atau kekebalan yang ada dari jenis sebelumnya," kata Dr. Greg Armstrong, direktur Kantor Deteksi Molekuler Lanjutan CDC.***

sumber: (https://www.usatoday.com/story/news/health/2021/01/02/new-covid-strain-b-117-explained/4112125001/) (https://www.dw.com/en/uk-covid-variant-could-be-slightly-deadlier-early-evidence-shows/a-56319288)

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: USA TODAY DW.com

Tags

Terkini

Terpopuler