RINGTIMES BALI - Pada umumnya wanita pasca pubertas dan pra menopause akan mendapatkan menstruasinya setiap bulan. Bagi sebagian orang, nyeri haid merupakan hal biasa. Kram saat menstruasi terkadang disertai rasa sakit, sehingga membuat tidak nyaman.
Pada tahun 2015, dilakukan penelitian terhadap wanita berusia 18-25 tahun. Hasil penelitian ini kemudian dimuat dalam Journal of Family Medicine and Primary Care. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa adanya riwayat keluarga berkaitan dengan nyeri haid, durasi pendarahan, serta penemuan gumpalan darah, dianggap sebagai faktor risiko terjadinya dismenore.
Sampai saat ini, banyak wanita menggunakan bantalan pemanas dan obat penghilang rasa sakit, untuk meredakan nyeri haid. Namun terkadang obat-obatan tersebut tidak cukup untuk meringankan rasa sakit atau gejala lain saat menstruasi. Dilansir dari laman The Healthy, berikut ini beberapa hal sederhana yang bisa membantu kamu mengatasi nyeri haid.
Baca Juga: Apa itu Eating Disorder dan Pengaruhnya bagi Siklus Menstruasi Remaja
Minum air putih yang cukup
Otot yang membungkus tulang belakang bagian bawah hingga ke tepi panggul bagian bawah, seringkali menjadi faktor penyebab nyeri haid. Karena saraf dari rahim menembus otot-otot ini, menyebabkan mudah iritasi, reaktif, dan timbul kram, jelas Eden Fromberg, pemilik dan pendiri Holistic Gynecology, New York. Obat terbaik adalah dengan menjaga tubuh tetap terhidrasi. Konsumsi air putih yang cukup akan membantu mengurangi nyeri haid dan kram menstruasi.
Konsumsi teh daun raspberry merah
Ekstrak daun raspberry merah telah lama digunakan untuk meredakan nyeri pada daerah reproduksi. Berdasarkan sebuah penelitian di Planta Medica, daun raspberry memiliki kandungan mineral yang tinggi, sehingga dapat membantu otot-otot rahim rileks dan membantu memperkuat seluruh dasar panggul dan Rahim. Sampai dengan saat ini, ekstrak daun raspberry merah terkenal dapat membantu mempermudah dan mempercepat persalinan serta membantu meringankan nyeri haid.
Aktivitas fisik