Peneliti Sebut Stres Selama Kehamilan Berpengaruh Pada Kualitas Plasenta

- 17 Mei 2023, 06:50 WIB
Apakah ibu hamil yang terpapar Covid-19 membahayan calon buah hatinya
Apakah ibu hamil yang terpapar Covid-19 membahayan calon buah hatinya /Pixabay/Anastasiia Chepinska/

RINGTIMES BALI- Peneliti asal Developing Brain Institute Children's National Hospital sebut stres selama kehamilan dapat mengubah kualitas, tekstur, maupun struktur plasenta.

Plasenta sendiri merupakan organ yang berfungsi menyediakan oksigen dan nutrisi kepada janin dalam kandungan, selama masa kehamilan.

Direktur Developing Brain Institute Catherine Limperopoulos mengatakan bahwa selama pandemi COVID-19, ditemukan banyak kasus perubahan plasenta pada ibu hamil, yang diakibatkan oleh stres dan rasa takut yang berlebihan.

“Selama pandemi, ibu hamil mengalami beberapa hal yang menyebabkan stres, seperti pembatasan sosial, perasaan takut akan kematian, kondisi keuangan yang tidak stabil, dan lain-lain,” ucap Limperopoulos, dikutip dari Antara, Selasa 16 Mei 2023.

Menurut Limperopoulos, akibat perubahan plasenta pada ibu hamil selama masa pandemi COVID-19, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk melihat perubahan yang terjadi pada anak-anak yang lahir selama masa pandemi COVID-19.

Dalam penelitian pada ibu hamil, yang diperhatikan adalah perbedaan hasil radiologi dari 165 wanita yang diketahui hamil sebelum Maret 2020, dengan 63 orang wanita yang hamil selama masa pandemi.

Baca Juga: Dokter Sebut Olahraga Yoga Bermanfaat untuk Kesehatan Mental Ibu Hamil

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa wanita yang hamil selama pandemi, tidak terkena COVID-19, memiliki skor tertinggi dalam pengukuran tingkat stres dan depresi.

Jauh sebelum itu, sudah ada penelitian mengenai plasenta yang diketahui mampu beradaptasi dengan perubahan negatif, atau yang berhubungan dengan kondisi mental ibu hamil.

Meskipun dapat beradaptasi, ditemukan juga bahwa perubahan pada plasenta ini menyebabkan gangguan fungsi plasenta dan berdampak buruk bagi perkembangan otak janin, yang termasuk di dalamnya perubahan temperamen anak.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa gangguan perkembangan plasenta ini, mempengaruhi kemampuan plasenta dalam mendukung kesehatan janin dalam kandungan.

Peneliti berharap faktor penyebab stres pada ibu hamil ini dapat dideteksi lebih awal, guna memperbaiki kesehatan kehamilan khususnya untuk menghindari kerusakan pada plasenta.

Limperopoulos mengatakan bahwa stres kehamilan yang bisa dideteksi dari awal, bisa ditangani dengan menggunakan metode pengobatan psikoterapi, dukungan sosial, dan pengobatan lainnya.***

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Dana Sunting Sebesar Rp34 Triliun, Sasar Ibu Hamil dan Bayi

Editor: Dian Effendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah