Sri Mulyani Sebut Dana Sunting Sebesar Rp34 Triliun, Sasar Ibu Hamil dan Bayi

- 15 Maret 2023, 16:57 WIB
Mentri Keuangan Sri Mulyani sebut bahwa dana pencegahan stunting untuk ibu hamil dan bayi hanya sebesar Rp34 triliun dari total alokasi anggran Rp77 triliun.
Mentri Keuangan Sri Mulyani sebut bahwa dana pencegahan stunting untuk ibu hamil dan bayi hanya sebesar Rp34 triliun dari total alokasi anggran Rp77 triliun. /Reuters/

 

RINGTIMES BALI- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan bahwa dana pencegahan stunting yang manfaatnya akan langsung dirasakan ibu hamil dan bayi, hanya sebesar Rp34 triliun dari total alokasi anggaran sebesar Rp77 triliun.

Dalam acara Peluncuran Sinkronisasi Renja-RKA yang digelar di Jakarta, Selasa 14 Maret 2023, Sri Mulyani mengatakan bahwa sekitar 283 sub kegiatan pencegahan dan penanganan stunting di pemerintah daerah (Pemda) dengan jumlah alokasi dana sebesar Rp77 triliun.

“Item yang betul-betul untuk stunting yaitu memberikan makanan khas daerah hanya Rp34 triliun, bayangkan yang betul-betul sampai ke mulutnya bayi atau ibu hamil untuk bisa mencegah stunting itu hanya porsi yang sangat kecil karena ada 283 kegiatan termasuk ganti pagar di puskesmas,” ucap Menkeu, dilansir dari Antara, Selasa, 14 Maret 2023.

Menurut Sri, masih banyak yang harus dilakukan dalam rangka pencegahan dan penanganan stunting ini. Salah satunya yaitu manajemen pengelolaan anggaran yang perlu ditata dan dikelola secara baik, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat.

Baca Juga: Tuntut Perbaikan Fasilitas Kampus dan SPI, Mahasiswa UNUD Gelar Audiensi dengan Wakil Rektor

Selain itu, menurut Mankeu penanganan stunting yang benar akan berdampak pada pertumbuhan perekonomian negara, serta mampu meningkatkan daya tahan terhadap situasi global mulai dari turbulensi, ketegangan, dan berbagai kondisi dunia yang mungkin suatu waktu bisa terjadi.

Maka dari itu, sangat penting untuk melakukan sinkronisasi perencanaan dan penganggaran, mengefektifkan penggunaan APBN, sehingga diperoleh peningkatan yang signifikan untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, serta target yang ingin dicapai, yang di dalamnya ada penurunan angka stunting, inflasi yang rendah, dan peningkatan jumlah investasi.

Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya telah menerapkan diskusi dan konsultasi melalui jaringan, sehingga mampu mengurangi dana perjalanan dinas maupun kunjungan tamu ke kantor.

“Lumayan perjalanan dinas tidak datang lagi banyak, biasanya setiap aturan baru penuh kantor kami untuk menjamu sampai jamuan makan minumnya habis,” ujar Abdullah Azwar Anas.

Halaman:

Editor: Mahatmanta

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x