Network
RINGTIMES BALI - Kebijakan publik yang kuat dapat mempengaruhi pengendalian gula berlebih pada masyarakat, hal tersebut disampaikan oleh pakar perilaku konsumen dari Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc.
Dalam diskusinya dengan media pada, Rabu 8 Maret 2023, di Jakarta, ia menyampaikan pentingnya pembatasan penggunaan gula pada berbagai industri pangan.
Hal ini pasti akan sangat efektif, dalam menekan tingginya konsumsi gula masyarakat Indonesia.
“Yang sangat penting itu sebenarnya kebijakan publik. Kebijakan publik yang membatasi penggunaan gula di dalam berbagai industri pangan. Nah, ini yang menurut saya sangat efektif,” ucap Ujang, dilansir dari Antara News pada 12 Maret 2023.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan Pengganti Nasi Jika Anda Mulai Jenuh
Dia mencontohkan Inggris yang berhasil mengurangi penggunaan gula pada industri makanan dan minuman, karena adanya peraturan mengenai pajak gula.
Untuk Indonesia sendiri, kebijakan serupa masih belum terlaksana, walaupun Kemenkes sempat memberi usulan tentang pengadaan cukai minuman berpemanis kepada Kementerian Keuangan.
“Ini sangat penting juga dari sisi makro. Tapi perlawanannya akan sangat tinggi dari industri kalau kena pajak. Sekarang kan sudah banyak pajak. Ini tambah pajak lagi. Tapi itu salah satu, belum tentu tepat untuk konteks kita. Tapi public policy yang sangat kuat,” ucap Ujang.
Baca Juga: Seberapa Banyak Takaran Gula yang Dikatakan Berlebihan untuk Konsumsi Setiap Hari?
