Kenali Penyakit Batu Empedu: Faktor Risiko, Gejala, Cara Pengobatan dan Pencegahan

- 5 Maret 2023, 10:15 WIB
Ilustrasi Faktor risiko, gejala, cara pengobatan dan pencegahan penyakit batu empedu
Ilustrasi Faktor risiko, gejala, cara pengobatan dan pencegahan penyakit batu empedu /Pixabay.com/nastya_gepp

RINGTIMES BALI - Pasti kita punya hati kan? Nah disampingnya ada juga kantung empedu yang berfungsi untuk menampung cairan empedu dan membantu proses pencernaan.

Jika nanti muncul masalah di kantung empedu yaitu batu empedu atau sering disebut sebagai batu ginjal, jangan diremehkan!

Dilansir dari kanal youtube dr. Saddam Ismail, penyakit batu empedu atau bahasa medisnya Cholelithiasis ini dikarenakan ada batu di kantung empedu.

Baca Juga: PAPDI Sebut Obesitas Bisa Jadi Pemicu Kanker

Jika batunya kecil mungkin tidak akan merasakan sakit, tetapi jika bantunya menyumbat akan menyebabkan sakit yang luar biasa dan terjadi tiba-tiba di perut bagian kanan atau sesuai posisi kantung empedu hingga menjalar ke punggung dan bagian bahu.

Penyebab batu empedu ini adalah kolesterol dan bilirubin yang kadarnya terlalu tinggi sehingga lama-kelamaan bisa mengendap yang akhirnya terbentuk batu-batu ini.

Faktor Resiko Batu Empedu

Ada faktor risiko yang bisa meningkatkan orang terkena batu empedu diantaranya;  

1. Wanita lebih beresiko dibandingkan laki-laki

2. Usia lebih dari  40 tahun harus lebih berhati-hati

3. Obesitas atau berat badan berlebih

Baca Juga: 5 Kesalahan Diet yang Sering Dilakukan, Ternyata Boleh Makan Karbohidrat Loh!

4. Suka mengkonsumsi makanan tinggi kolesterol, tinggi lemak dan rendah serat

5. Melakukan diet ketat ataupun turunnya drastis dari orang yang obesitas

6. Keturunan atau ada riwayat keluarga yang mempunyai penyakit batu empedu

7. Ada penyakit diabetes

8. Sering mengkonsumsi obat penurun kolesterol tanpa resep dokter

Gejala Batu Empedu

Gejala yang sering muncul adalah sakit dibagian perut kanan hingga menjalar ke bagian bahu dan punggung yang terjadi secara tiba-tiba.

Baca Juga: Makanan Pemicu Asam Lambung Naik yang Wajib Dihindari Penderita Gerd, Kurangi Mie Instan

Selain itu, ada gejala penyerta lainnya yang bisa timbul seperti diare, mual, muntah dan perut kembung yang dikira sakit maag tetapi setelah diperiksa ternyata batu empedu.

Gejala yang mirp dengan sakit maag ini membuat orang sering bingung.

Pengobatan Batu Empedu

Pengobatan batu empedu ini berdasarkan dengan gejalanya, Kalau seandainya tanpa gejala bisa tidak perlu diobati dengan harapan bisa sembuh dengan sendiri tetapi tetap perlu ke dokter untuk mengawasi perkembangan kesehatan pasien.  

Tetapi jika menimbulkan gejela yaitu dengan dilakukan operasi pengangkatan kantung empedu atau disebut Cholecystectomy.

Baca Juga: Makanan Terbaik untuk Asam Lambung Kronis, Atasi GERD dengan Konsumsi Beras Merah

Meskipun sudah tidak memiliki kantung empedu karena sudah diangkat, ini tidak akan mempengaruhi kesehatan dan tetap bisa beraktivitas seperti biasanya.

Selain itu, pengobatan batu empedu bisa dengan mengonsumsi obat-obatan jika batu empedunya kecil dan gejalanya ringan.

Tujuan dari minum obat ini adalah agar batu empedunya hancur dan bisa keluar lewat urine.

Jika tidak diobati, batu empedu bisa menimbulkan komplikasi yang terjadi peradangan pada saluran empedu, peradangan pada saluran pankreas, penyumbatan usus akibat batu empedu, dan demam.

Cara Pencegahan Batu Empedu

Baca Juga: Gejala Sindrom Tourette, Simak Penyebab dan Pengobatannya

Batu empedu bisa dicegah dengan mengkonsumsi makanan sehat, sayur-sayuran, buah-buahan, makanan tinggi serat, mengurangi makanan tinggi kolesterol, dan olahraga teratur. Yang terpenting adalah jangan lupa minum air putih yang banyak 6 sampai 8 gelas sehari.

Makanan yang harus dihindari adalah makanan yang mengandung lemak jenuh seperti makanan yang berminyak, mengandung mentega, dan makanan yang bersantan.

Selain itu, tinggalkan kebiasaan minum alkohol dan jangan melakukan diet ketat.

Itulah informasi tentang batu empedu. Kita dapat mengurangi risiko terkena batu empedu dengan menerapkan pola makanan dan pola hidup sehat. ***

 

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah