RINGTIMES BALI – Dating violence merupakan salah satu bentuk kekerasan dalam hubungan antara perempuan dan laki-laki. Dating violence berakibat fatal, korbannya akan tertekan dan mengalami depresi.
Dating Violence (kekerasan dalam berpacaran) adalah pola perilaku yang memaksa dan menyiksa pasangan dengan tujuan mengendalikan pasangannya untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan.
Individu yang berpotensi melakukan dating violence adalah calon pacar, pacar, pasangan, tunangan, gebetan, dan bahkan mantan pacar.
Baca Juga: LISA Suicide Prevention Helpline, Layanan untuk Masyarakat yang Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Apakah dating violence hanya terjadi pada perempuan dan pelakunya selalu laki-laki ?
Jawabannya, tidak selalu demikian. Pada beberapa kasus terjadi juga kekerasan yang sebaliknya, yakni dialami oleh laki-laki, dan pelakunya perempuan. Perempuan dan laki-laki memiliki potensi yang sama untuk menjadi korban ataupun pelaku.
Tetapi kasus kekerasan yang banyak terjadi di Indonesia, dominan dialami oleh perempuan dan pelakunya adalah laki-laki.
Baca Juga: 6 Tanda Anda Lelah Secara Mental dan Cara Mengatasinya
Dilansir dari kanal YouTube Mellisa Grace Official dengan judul 'Dating Violence (Kekerasan dalam masa berpacaran)', pada Rabu, 8 Desember 2021.
Dating violence, apakah selalu berupa kekerasan fisik ?. Dating violence, tidak terbatas pada kekerasan fisik, namun juga bisa meliputi penyiksaan secara mental, seksual, emosional, verbal, dan sosial.