Dating Violence, Kekerasan Pacaran yang Berdampak Serius bagi Kesehatan Mental

- 8 Desember 2021, 21:53 WIB
Ilustrasi Dating Violence, Kekerasan Pacaran yang Berdampak Serius bagi Kesehatan Mental.
Ilustrasi Dating Violence, Kekerasan Pacaran yang Berdampak Serius bagi Kesehatan Mental. /Pexels/Vera Arsic

Tanda-tanda yang harus dicurigai sebagai dating violence:

Baca Juga: 4 Ciri Orang Tua 'Toxic' yang Dapat Merusak Mental Anak

  1. Pasangan mengecek ‘ruang pribadi’ tanpa izin dan dilakukan berkali-kali, misalnya mengecek handphone, sosmed, dompet, dan lain sebagainya.
  2. Secara terus menerus merendahkan, mengejek, dan membuat bahan lelucon tentang sesuatu yang sebenarnya sensitif untuk diri kita.
  3. Cemburu dan merasa insecure secara berlebihan.
  4. Pasangan berlaku sangat posesif, suka melarang kita melakukan atau tidak melakukan sesuatu atas dasar opini pribadi.
  5. Pasangan tidak lagi menghargai pendapat kita, dan cenderung suka meremehkan opini dan perasaan kita.
  6. Gemar melampiaskan amarah dan emosi-emosi negatif secara meledak-ledak kepada kita secara konsisten dan intens.
  7. Seringkali menggunakan kata-kata kasar untuk merendahkan atribut personal kita, ketika dia sedang melampiaskan kekesalannya.
  8. Mengisolasi diri kita dari keluarga dan teman-teman dekat
  9. Dengan sengaja seringkali membuat tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar.
  10. Mengancam kesejahteraan mental ataupun fisik, dengan cara meneror dan menyalahkan kita atas segala perubahan mood yang menimpa kita.
  11. Dengan sengaja sering mempermalukan kita dan tidak menghargai keberadaan kita.
  12. Melakukan kekerasan fisik, seksual, verbal, dan emosional dalam bentuk-bentuk yang lainnya.

Baca Juga: Cara Melawan Mental yang Lemah, Salah Satunya Jangan Pikirkan Omongan Orang Lain

Pola kekerasan dalam dating violence biasanya terjadi dalam urutan atau fase yang khas.

Berikut beberapa fase terjadinya dating violence :

Fase honeymoon

Fase dimana pelaku berperilaku seolah-olah menyenangkan, seperti melayani korban (treat you like a queen), menyayangi secara berlebihan, memberikan perhatian dengan tujuan agar sang target atau korban tidak merasa terancam, merasa percaya, tidak curiga, dan melupakan kekerasan yang mungkin pernah terjadi.

Fase Tension Building

Fase dimana ketegangan mulai meningkat, komunikasi mulai memburuk, korban atau target merasa takut, dan merasa harus menyenangkan atau mengikuti kemauan pelaku.

Baca Juga: 4 Cara Memiliki Mental Kuat untuk Bertahan Hidup, Nomor 4 Paling Sulit Dilakukan

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x