Dating Violence, Kekerasan Pacaran yang Berdampak Serius bagi Kesehatan Mental

- 8 Desember 2021, 21:53 WIB
Ilustrasi Dating Violence, Kekerasan Pacaran yang Berdampak Serius bagi Kesehatan Mental.
Ilustrasi Dating Violence, Kekerasan Pacaran yang Berdampak Serius bagi Kesehatan Mental. /Pexels/Vera Arsic

Fase Incident

Fase kejadian atau terjadinya kekerasan fisik, emosional, seksual, verbal, dan finansial. Hal tersebut terjadi ketika pelaku mulai marah dan meluapkan emosinya kepada korban. Pelaku juga akan menyalahkan, mengancam, dan mengintimidasi korban.

Fase Rekonsiliasi

Fase ketika pelaku meminta maaf, memberikan alasan-alasan, lalu  menyalahkan korban, dan menyangkal perbuatannya atau mengecilkan dampak dari perilaku kekerasan yang telah diperbuat.

Lalu kembali lagi ke fase honeymoon, begitu seterusnya.

Kabar buruknya lagi, pernikahan tidak bisa mengubah karakter seseorang yang suka melakukan tindakan kekerasan. Seorang individu dapat mengubah karakternya sendiri, dengan catatan jika dan hanya jika yang bersangkutan menginginkannya.

Baca Juga: 5 Tanda Gangguan Mental pada Wanita, Salah Satunya Ingin Bunuh Diri

Orang-orang yang sering melakukan kekerasan pada saat berpacaran, biasanya justru akan meningkat eskalasi dan intensitasnya pada saat menikah.

Berpacaran adalah proses mengenal pribadi masing-masing, pada masa berpacaran masing-masing individu seyogyanya banyak bertanya pada diri sendiri mengenai ‘seperti inikah pasangan yang saya inginkan untuk menemani saya di kehidupan yang mendatang ?’.

Jika jawabannya tidak atau ragu-ragu, maka sebaiknya tidak perlu memaksakan diri untuk terus melanjutkan hubungan tersebut.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah