Kenali Hubungan, Mengapa Stres Menjadi Salah Satu faktor Pemicu Sakit pada Lambung

- 30 Oktober 2020, 21:55 WIB
ILUSTRASI Stres Memicu Asam Lambung
ILUSTRASI Stres Memicu Asam Lambung /stres.lovetoknow/

 

RINGTIMES BALI – Kebanyakan orang yang mengalami asam lambung diakibatkan karena asupan makanan yang salah. Namun, tanpa disadari penyebab lain yang terjadi sebagai faktor meningkatnya asam lambung adalah karena faktor stres.

Tapi bagaimana tingkat stres bisa menjadi alasan penyebab asam lambung? Bagaimana stres mempengaruhi asam lambung?

Lambung selalu menghasilkan cairan asam yaitu HCL untuk memecah makanan. Penyakit ini terjadi ketika cairan asam yang diproduksi lambung mencapai esophagus (naik menuju kerongkongan).

Baca Juga: Pelaku Pembakar Halte Sarinah Diyakini Bukan Pendemo, Najwa Shihab Ungkap Terduga Pelaku

Baca Juga: Luluh Lantak Diserang Azerbaijan, PM Armenia Kirim Anak Istri Angkat Senjata ke Medan Perang

Diantara esophagus dan lambung, terdapat bagian seperti cincin otot yang disebut sfingter esofagus bawah atau yang dikenal dengan LES, yang akan membiarkan makanan masuk ke lambung.

LES berfungsi untuk menutup kembali setelah makanan sudah masuk ke lambung. Ketika terjadi masalah pada LES, maka cairan asam lambung dapat masuk atau naik kembali ke kerongkongan.

Ketika seseorang mengalami stres atau rasa cemas yang berlebihan, mereka juga akan merasakan efek tersebut pada bagian perut.

Berdasarkan penelitian, stres tidak hanya meningkatkan tekanan darah seseorang, tetapi juga menyebabkan otot lambung berkontraksi.

Baca Juga: Kemenpan RB akan Buka 1 Juta Formasi CPNS 2021, Simak Ini Rincian yang Paling dibutuhkan

Stres menyebabkan perubahan pada otak yang memicu reseptor rasa sakit, membuat seseorang secara fisik lebih sensitif terhadap sedikit peningkatan kadar asam.

Ketika mendengar kabar buruk, kuatir dengan masalah ekonomi, pasangan, atau masalah lainnya dapat menyebabkan produksi asam meningkat.

Lambung akan menghasilkan asam lebih banyak ketika seseorang dalam kondisi gelisah. Perasaan gelisah tersebut memicu hormon pencernaan menjadi tidak seimbang.

Baca Juga: Jangan Sedih, Peserta Tak Lolos CPNS Dapat Ajukan Sanggahan, Berikut Ketentuan dan Caranya

Makanan yang diproses bergerak lebih lambat melalui sistem pencernaan dan tubuh sulit menyerap nutrisi utama dari makanan tersebut.

Stres juga menguras produksi zat yang disebut prostaglandin, yang biasanya melindungi perut dari efek asam. Ini dapat meningkatkan persepsi seseorang tentang ketidaknyamanan.

Stres ditambah dengan kelelahan, dapat menyebabkan lebih banyak perubahan tubuh yang mengarah pada peningkatan asam lambung.

Baca Juga: Al Qaeda Serukan ‘Jihad’, Prancis Naikan Status Darurat Teror Setelah Pembunuhan di Gereja Nice

Teori lain mengatakan bahwa, saat seseorang mengalami stres maka lapisan mukosa lambung akan menjadi lebih rentan. Sehingga asam lambung pun akan lebih mudah mengiritasi lapisan lambung sehingga muncul rasa nyeri.

Selain itu, stres dan typhoid (bakteri yang menyebar melalui makanan dan air) belum ditemukan adanya hubungan yang pasti. Typhoid lebih ditekankan pada sanitasi yang buruk dan tidak ditangani dengan baik.

Seseorang yang masih memiliki bakteri typhoid di dalam tubuh, ketika mengalami stres maka seluruh mekanisme di dalam tubuhnya berubah. Daya tahan tubuh pun menjadi lebih melemah dan menyerang saluran pencernaan.*** 

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x